MITRABERITA.NET | Suasana Kota Jantho berubah semarak saat ratusan pelajar dari berbagai sekolah turun ke jalan mengikuti Pawai Karnaval Budaya dalam rangka memperingati HUT ke-80 Republik Indonesia.
Acara yang digelar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Besar ini secara resmi dilepas oleh Wakil Bupati Aceh Besar, Drs. Syukri A Jalil, di Halaman Kantor Disdikbud Aceh Besar, Selasa 19 Agustus 2025.
Pawai budaya tersebut diikuti 29 sekolah/madrasah di Kota Jantho, terdiri dari 9 PAUD/RA, 11 SD/MI, 5 SMP/MTs, serta 4 SMA/SMK/SLB. Para peserta menampilkan ragam pakaian adat, musik tradisional, hingga atraksi seni bela diri, menciptakan suasana meriah yang menghibur ribuan warga yang memadati jalanan Kota Jantho.
Wakil Bupati Syukri dalam sambutannya mengingatkan pentingnya pawai budaya ini sebagai sarana memperkokoh persatuan dan menanamkan rasa cinta tanah air di kalangan pelajar.
“Selamat mengikuti karnaval budaya, teruslah belajar menjaga warisan budaya dan semakin teguh mencintai daerah serta tanah air Indonesia,” pesan Syukri.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Bunda PAUD Aceh Besar Rita Mayasari, Sekda Aceh Besar Bahrul Jamil, para Asisten Sekdakab, serta sejumlah kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dalam jajaran Pemkab Aceh Besar.
Plt. Kadisdikbud Aceh Besar, Dr. Agus Jumaidi, M.Pd., mengungkapkan pawai karnaval tahun ini berlangsung sangat meriah. Sejumlah drum band dari SDN 1 Lambheu, SDN Lamreng, SMPN 1 Lhoong, SMPN 1 Leupung, SMAN Jantho, dan SMKN Jantho ikut mengiringi jalannya pawai.
Penampilan kesenian tradisional seperti surune kalee, rapai, serta atraksi karate dan silat turut menambah semarak acara.
Panitia juga menyiapkan penghargaan berupa sertifikat dan uang pembinaan bagi para pemenang dari setiap jenjang pendidikan, mulai PAUD hingga SMA/SMK/SLB.
Sementara itu, masyarakat tampak antusias menyambut jalannya pawai. Trotoar sepanjang jalan pasar Kota Jantho dipenuhi warga yang ingin menyaksikan secara langsung kemeriahan.
Berbagai kostum adat dengan hiasan unik dan berwarna-warni menjadi daya tarik tersendiri, menjadikan pawai budaya ini tidak hanya sebagai perayaan kemerdekaan, tetapi juga ruang untuk melestarikan kekayaan tradisi Aceh.
Editor: Redaksi
