MITRABERITA.NET | Kepala SMA Negeri 2 Pulo Aceh, Afkaryadi, terkesan merasa sangat senang setelah diberitakan terkait dugaan pungli yang dilakukan kepada para siswa yang ingin mengambil ijazah, pada Selasa 7 Januari 2025.
Bukan merasa bersalah dan meminta maaf, tapi ketika membaca berita dari media MITRABERITA.NET, berjudul “Oknum Kepala SMA Negeri di Pulo Aceh Diduga Pungut Biaya Ijazah dari Siswa“, Afkaryadi malah merasa tidak bersalah, ia terkesan begitu senang dan berterima kasih kepada Wartawan MITRABERITA.NET.
Sebab, ia menganggap pemberitaan tersebut seperti berkah baginya, yang ternyata selama ini sudah begitu bosan tinggal di Pulo Aceh. Ia berharap dengan adanya pemberitaan tersebut, ia bisa segera pindah ke Banda Aceh.
Dalam perbincangan dengan Wartawan MITRABERITA.NET lewat aplikasi chat WhatsApp, Afkaryadi juga berdalih bahwa foto copy ijazah siswa yang sudah dilegalisir kemudian ia merobek merupakan kertas sampah.
Ia juga membantah bahwa foto copy ijazah siswa itu dirobeknya d depan siswa pemilik ijazah tersebut. Ia mengaku foto copy ijazah siswa itu sudah ada sebelum ia duduk di meja tersebut.
Ia bahkan menyuruh wartawan untuk menanyakan hal itu kepada pihak yang mengurus ijazah tersebut. Namun, hal itu langsung dibantah oleh siswa pemilik ijazah. “Pak kepala yang robek di depan saya,” katanya saat dikonfirmasi via seluler.
Selain itu, Afkaryadi juga terkesan menantang wartawan dengan bahasa yang terkesan merasa diri pinter dan meragukan kapasitas wartawan yang melayani informasi dan menjalankan tugas dan fungsi pers.
Afkaryadi bahkan berharap agar Wartawan MITRABERITA.NET meminta kepada Kepala Dinas Pendidikan Aceh, untuk segera memindahkan dia dari Pulo Aceh dan kembali ke Banda Aceh.
“Menyo na watee dron singoh jeut tajak bak pak kadis siat. mungkin jeut neu peugah langsong. supaya lon geu kabulkan untuk wo u aceh,” katanya dalam bahasa Aceh.
Sebelumnya diberitakan, pada Selasa pagi 7 Januari 2025, wartawan MITRABERITA.NET mendapatkan sejumlah laporan dari masyarakat di Pulau Breuh, Kecamatan Pulo Aceh, Kabupaten Aceh Besar terkait adanya dugaan pungli di SMA Negeri 2 Pulo Aceh.
Yang mana, Kepala SMA Negeri 2 Pulo Aceh itu diduga meminta para siswa membayar biaya Rp 50 ribu rupiah untuk bisa mengambil ijazah. Namun, sebagian siswa merasa keberatan karena belum punya uang.
“Masing-masing siswa yang mau mengambil ijazah diminta Rp 50 ribu rupiah,” ungkap salah satu sumber MITRABERITA.NET, via seluler.
Sumber tersebut meminta bantuan kepada wartawan untuk memperingatkan kepala sekolah SMA Negeri tersebut agar tidak melakukan pungli kepada siswa yang sedang tidak punya uang.
“Saat ini banyak yang sedang tidak ada uang, jadi kalau diminta uang juga maka sangat memberatkan,” ujar sumber lainnya.
Setelah mendapatkan tanggapan dari Kepala SMA Negeri 2 Pulo Aceh tersebut, Wartawan MITRABERITA.NET juga meminta pernyataan dari Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Marthunis.
Kadisdik Aceh itu menegaskan bahwa tidak ada pengutipan uang kepada siswa yang mau mengambil ijazah mereka. “Waalaikumsalam. Tidak ada biaya. Apakah ada pengutipan di SMA?,” kata Marthunis, tegas!
Baca : Oknum Kepala SMA Negeri di Pulo Aceh Diduga Pungut Biaya Ijazah dari Siswa