Mualem Harus Membangun Koalisi dengan Partai Lain

  • Bagikan
Ketua Umum Partai Aceh H Muzakir Manaf alias Mualem. Foto: dokumen Partai Aceh

MitraBerita | Menjelang penetapan calon Gubernur, Bupati, dan Walikota untuk Pilkada Aceh 2024, sorotan utama tertuju pada calon Gubernur Aceh yang diusung oleh Partai Aceh (PA), Muzakir Manaf, atau yang akrab disapa Mualem.

Meskipun PA telah jauh-jauh hari mendeklarasikan Mualem sebagai bakal calon gubernur dalam Pilkada 2024, namun hingga saat ini, Mualem masih belum memiliki calon wakil gubernur (Wagub) yang resmi untuk mendampinginya.

Partai Aceh saat ini tengah melakukan penjaringan calon Wagub, yang melibatkan proses uji kelayakan dan penyampaian visi misi oleh panelis independen. Langkah ini merupakan bagian dari transformasi internal PA, yang melakukan seleksi kepala daerah secara terbuka dengan melibatkan kader serta kalangan profesional.

Penjaringan calon Wagub PA telah menghasilkan empat nama, yaitu Kamaruddin Abubakar (Abu Razak) yang juga Sekretaris Jenderal PA; Muslem, Ketua Partai Demokrat Aceh; Dr. Mufakkir Muhammad; dan Prof. Adjunct Dr. Marniati MKes.

Masing-masing kandidat dinilai memiliki potensi untuk mendampingi Mualem, dengan dua di antaranya berasal dari kalangan partai politik lokal dan nasional, sementara dua lainnya dari kalangan akademisi.

Dua nama yang saat ini paling banyak dibicarakan publik yaitu Abu Razak dan Muslem. Abu Razak, yang merupakan kader internal PA, telah melalui proses uji kelayakan dan mendapat dukungan sebagian kader partai. Namun, dukungan ini perlu diperhitungkan dengan cermat dalam konteks koalisi politik.

Sementara itu, Muslem, Ketua Partai Demokrat Aceh, merupakan calon dari luar PA yang diharapkan dapat memperkuat koalisi Mualem dalam kontestasi merebut kursi Aceh 1.

Pengamat Politik dan Kebijakan Publik, Dr Usman Lamreung mengatakan, Secara politik, Mualem harus membangun koalisi yang solid dengan partai-partai lain untuk meningkatkan peluangnya dalam Pilkada 2024.

“Dukungan dari Partai Gerindra dan Demokrat sudah memberikan keuntungan signifikan bagi Mualem. Koalisi ini perlu diperkuat dengan memilih calon Wagub yang dapat mendukung strategi politik yang lebih luas,” katanya, Sabtu 3 Agustus 2024.

“Mengambil kader dari luar PA, seperti Muslem dari Partai Demokrat, bisa menjadi langkah strategis untuk memperkuat koalisi. Namun, Mualem juga harus mempertimbangkan dinamika politik dan kepentingan yang ada agar koalisi yang dibangun tidak berisiko gagal,” jelasnya.

Usman Lamreung menilai, dengan berbagai pertimbangan ini, Mualem berada dalam posisi strategis untuk memilih calon Wagub yang dapat mendukung dan memperkuat posisinya dalam Pilkada mendatang.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *