MITRABERITA.NET | Menjelang aksi unjuk rasa Aliansi Rakyat Aceh di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Senin 1 September 2025, kawasan tersebut mulai dipenuhi warga dan pedagang kaki lima.
Aksi yang dijadwalkan berlangsung pukul 14.00 WIB ini mengusung tuntutan reformasi di DPR dan Polri serta penolakan terhadap rencana penempatan lima batalyon di Aceh.
Pantauan di lapangan, sejumlah perwakilan massa aksi masih bersiap di lokasi, bahkan ada yang tampak beristirahat di trotoar hanya beralaskan terpal.
Kotak-kotak minuman bantuan untuk peserta aksi terlihat tersusun rapi di pinggir jalan, sementara posko bantuan telah berdiri di depan gedung legislatif.
Di halaman kantor DPRA, ratusan aparat kepolisian dari berbagai kesatuan sudah melaksanakan apel kesiapan. Kapolda Aceh Brigjen Pol Marzuki Ali Basyah turut memantau langsung situasi di lapangan.
Kapolda menyampaikan bahwa pihaknya telah menyiapkan total 5.000 personel untuk mengamankan jalannya aksi, terdiri atas 2.000 personel yang ditempatkan di gedung DPRA, 3.000 personel cadangan di Mapolda Aceh.
“Kami berharap aksi ini berlangsung damai, tanpa provokasi dan tanpa anarkis. Waspadai penyusup yang ingin memancing kerusuhan. Aceh harus bisa menjadi teladan, menyampaikan aspirasi itu boleh, tetapi harus dengan cara yang santun,” imbau Kapolda.
Editor: Redaksi
