MitraBerita | Presiden terpilih Prabowo Subianto mengungkapkan keprihatinannya terhadap fenomena caci-maki yang terjadi di masyarakat, termasuk kepada pemimpin.
Hal tersebut disinggung Prabowo dalam acara Rapat Koordinasi Nasional Legislatif Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Kamis 10 Oktober 2024.
Dalam pernyataannya, Prabowo menegaskan bahwa ada segelintir orang yang tampaknya terjebak dalam budaya negatif ini, yang hanya mencari masalah tanpa memikirkan dampaknya.
“Ada segelintir orang yang punya budaya caci maki, jelek-jelekin, cari masalah. Padahal saya percaya mereka ini mungkin sudah ditutup hatinya, ditutup matanya. Saya tidak paham mereka itu,” ujarnya, seperti dilansir dari saluran YouTube PKB.
Prabowo mengingatkan bahwa setiap kesulitan dan kekurangan yang dihadapi bangsa dapat diatasi jika dilakukan bersama. Dia menekankan pentingnya sopan santun dalam berkomunikasi, terutama dalam konteks kritik dan koreksi.
Menurut Menteri Pertahanan Republik Indonesia ini, bangsa yang besar tidak seharusnya memiliki kebiasaan mencaci-maki sesama, apalagi kepada pemimpin.
Prabowo juga menekankan setiap perilaku buruk pasti akan terungkap pada waktunya. “Dan akan terbukti tidak lama pasti semua yang berbuat yang tidak baik akan kelihatan dan akan ketahuan,” tegasnya.
Sebagai presiden terpilih, Prabowo dijadwalkan akan dilantik pada 20 Oktober 2024. Ia berharap ke depan masyarakat bersatu dan menjaga etika dalam berkomunikasi, demi kemajuan bangsa.
