MITRABERITA.NET | Pemerintah Kota Lhokseumawe menerapkan inovasi pemasangan lampu jalan berbasis energi surya atau solar cell sebagai langkah strategis mengurangi beban tagihan listrik daerah yang mencapai hampir Rp 2 Miliar setiap bulannya.
Inisiatif ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak sebagai langkah maju dalam efisiensi anggaran dan penggunaan energi ramah lingkungan.
Menurut informasi dari pihak terkait, pemasangan solar cell ini dilakukan secara bertahap, dimulai dari titik-titik strategis di wilayah kota. Teknologi ini memanfaatkan sinar matahari sebagai sumber energi utama, sehingga tidak lagi bergantung pada pasokan listrik PLN.
“Dengan inovasi pemasangan solar cell ini, Pemko Lhokseumawe mencoba untuk mengurangi beban tagihan listrik yang selama ini sangat besar. Kami berharap langkah ini dapat menjadi model bagi desa-desa di wilayah Kota Lhokseumawe untuk menerapkan teknologi serupa,“ kata Rizki Fauzan, seorang tokoh muda Lhokseumawe, Rabu 11 Desember 2024.
Menurut Rizki, solar cell menjadi pilihan yang tepat di tengah upaya pemerintah untuk menekan pengeluaran sekaligus berkontribusi pada pelestarian lingkungan.
“Penggunaan teknologi ini tidak hanya mengurangi biaya operasional, tetapi juga mendukung transisi energi ke sumber yang lebih bersih dan terbarukan,“ ujarnya.
Berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), penggunaan solar cell secara masif di beberapa daerah telah berhasil menekan konsumsi listrik berbasis fosil.
Hal ini juga sejalan dengan komitmen pemerintah pusat untuk mencapai target bauran energi terbarukan sebesar 23 persen pada tahun 2025.
“Penggunaan lampu jalan berbasis solar cell memiliki banyak manfaat. Selain mengurangi ketergantungan pada energi listrik konvensional, teknologi ini juga lebih hemat biaya dalam jangka panjang dan meminimalkan emisi karbon,” ujar Rizki.
Langkah inovatif ini diharapkan dapat diikuti oleh pemerintah desa di 68 gampong (desa) yang ada di wilayah Kota Lhokseumawe. Dengan adanya alokasi anggaran khusus, desa-desa tersebut dapat mengajukan pengadaan lampu jalan solar cell untuk mengoptimalkan penerangan di lingkungannya.
“Kami berharap pemerintah desa juga dapat mengajukan anggaran untuk pemasangan lampu solar cell di wilayah masing-masing. Jika diterapkan secara merata, ini akan sangat membantu dalam penghematan anggaran sekaligus meningkatkan kualitas penerangan umum di desa,” kata Rizki.
Program pemasangan penerangan lampu jalan dengan solar cell ini menuai tanggapan positif dari masyarakat. Warga menyambut baik inisiatif yang tidak hanya meringankan beban anggaran, tetapi juga sebagai bentuk perhatian nyata pemerintah terhadap kebutuhan masyarakat.
“Kami sangat berterima kasih dan mengapresiasi kepada Pemerintah Kota Lhokseumawe atas pemasangan lampu ini. Setelah tiga tahun terakhir jalan gelap, kini kami bisa menikmati penerangan yang memadai,” kata Irwan, seorang masyarakat Kuta Blang Lhokseumawe.
Irwan juga mengapresiasi langkah Pemerintah Kota Lhokseumawe. Semoga inovasi tersebut terus berkembang dan bisa dirasakan manfaatnya hingga ke tingkat desa.
Dengan keberhasilan program ini, Pemerintah Kota Lhokseumawe optimis dapat memperluas implementasi solar cell ke seluruh wilayah kota, sekaligus memberikan contoh konkret dalam upaya penghematan energi dan efisiensi anggaran.