MitraBerita | Erwan Tona berhasil mempertahankan medali emas untuk Aceh dalam cabang olahraga anggar pada nomor floret putra beregu di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024. Torehan ini setara dengan prestasi yang diraihnya pada PON Papua tahun 2021.
“Jujur, sebenarnya mempertahankan emas itu lebih berat daripada merebutnya. Alhamdulillah, saya masih diberi kesempatan untuk mempersembahkan emas,” ujar Erwan.
Dalam nomor beregu tersebut, ia turun bersama tiga atlet lainnya: Rio Aditia, Yudi Anggara Putra, dan Zaidil Al Muqaddin. Dalam laga yang berlangsung di arena Anggar Kompleks Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh, Ahad 15 September 2024, Aceh berhasil mengalahkan Jawa Barat dengan skor 45-40.
Pertarungan ini akan menjadi PON terakhir bagi Erwan Tona. Pasalnya, ia menyadari bahwa dengan usianya yang memasuki kepala tiga, akan sulit baginya untuk bersaing di PON selanjutnya. Apalagi, ia ingin memberikan kesempatan kepada atlet muda lainnya untuk tampil di ajang bergengsi ini.
Ia pun merasa puas dengan torehan kariernya di dunia anggar, dengan tampil dua kali dalam PON dan berhasil mempersembahkan emas pada keduanya.
Setelah PON berlangsung, Erwan Tona memiliki cita-cita untuk pulang ke kampung halamannya di Bener Meriah dan menjadi pelatih. Menurutnya, olahraga anggar selama ini hanya booming di kota besar. Karena itu, ia ingin kabupaten seperti Bener Meriah juga bisa melahirkan bibit atlet muda.
“Saya ingin melatih anak-anak di sana supaya mereka mengenal anggar, sehingga ada pemerataan untuk atlet-atlet anggar hingga ke daerah,” ujar pria berprofesi sebagai guru tersebut.
Keinginannya juga menjadi salah satu permintaan Erwan kepada pemerintah agar disediakan fasilitas memadai di kampungnya. Ia senang melihat antusiasme masyarakat Aceh yang datang untuk menonton dan membawa anak-anak mereka.