Tiga Orang Tolak Jadi Menteri Prabowo

  • Bagikan
Prabowo Subianto saat menyampaikan keterangan pers usai mengikuti rapat pleno terbuka penetapan pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden terpilih Pemilu 2024 di Gedung KPU, Jakarta, Rabu 24 April 2024. Foto: Antara/Aprillio Akbar

MitraBerita | Menjelang pelantikan Prabowo Subianto sebagai Presiden Republik Indonesia pada 20 Oktober 2024 mendatang, kursi menteri tampaknya menarik minat banyak orang. Namun, tiga tokoh terkemuka justru menolak tawaran untuk bergabung dalam kabinet Prabowo-Gibran.

Pertama, adik kandung Prabowo yang juga Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo. Ia mengonfirmasi ditawari posisi menteri, tetapi memilih untuk tidak menerima tawaran tersebut.

“Saya ditawarkan tapi saya menolak, saya kira lebih baik saya di luar,” ujarnya di Hutan Kota by Plataran, Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, pada akhir Agustus 2024 lalu, seperti dilansir CNBCIndonesia, Ahad 6 Oktober.

Selain Hashim, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, juga menolak tawaran Prabowo untuk menjadi menteri. Namun, Luhut menyatakan siap membantu sebagai penasihat.

“Saya sudah sampaikan, beliau sudah minta. Saya sampaikan kalau untuk jadi menteri, saya tidak, tapi saya siap membantu sesuai permintaan beliau sebagai penasihat,” ungkap Luhut.

Terakhir, Khofifah Indar Parawansa, yang kembali maju sebagai calon gubernur Jawa Timur pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024, juga menolak tawaran kursi menteri.

Ia memilih untuk fokus pada kompetisi di Pilkada Jatim bersama pasangannya, Emil Dardak. Mereka akan menghadapi pasangan calon lainnya, Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans) dan Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim.

  • Bagikan