MitraBerita | Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Aceh Besar, Tgk Musannif dan Sanusi Hasyim, meresmikan Posko Pemenangan di Gampong (desa) Jantho Makmur pada Rabu, 25 September 2024.
Acara yang berlangsung setelah shalat isya itu dihadiri ribuan pendukung, para mantan pejabat, serta tokoh masyarakat yang pernah bekerja sama dengan Musannif selama dua periode di DPRK Aceh Besar.
Kehadiran Posko Pemenangan ini tidak hanya menandakan keseriusan pasangan yang dikenal dengan nama MBS (Musannif dan Sanusi) dalam mencalonkan diri, tetapi juga sebagai simbol harapan baru bagi masyarakat.
Ketua Tim Pemenangan, Nur Chalis, menegaskan bahwa pasangan ini telah menandatangani Pakta Integritas sebagai wujud komitmen untuk menjalankan pemerintahan yang bersih dan transparan.
Adapun poin dalam Pakta Integritas itu berisi delapan poin komitmen, meliputi penerapan sistem pemerintahan yang baik, prioritas pada kepentingan rakyat, serta pembangunan infrastruktur dan sektor strategis seperti ekonomi, pendidikan, dan pertanian.
Musannif juga bertekad untuk menjadikan Kota Jantho sebagai ibu kota yang lebih representatif dan fungsional di masa depan jika dirinya terpilih sebagai Bupati Aceh Besar periode 2024-2029.
Musannif menegaskan pentingnya Kota Jantho, tanpa perlu memindahkan ibu kota ke tempat lain.
“Dengan adanya jalan tol, perjalanan dari Darussalam ke Jantho kini hanya memakan waktu 30 menit. Ini menunjukkan bahwa aksesibilitas ke Jantho jauh lebih baik dibandingkan perjalanan ke Banda Aceh yang sering macet,” ungkapnya.
Musannif menegaskan, visi besar pasangan MBS adalah “Mewujudkan Aceh Besar yang sejahtera, maju, mandiri, harmonis, dan berkeadilan.”
Dalam kesempatan itu, Musannif dan Sanusi juga menekankan pentingnya kolaborasi dengan masyarakat dan pemangku kepentingan untuk mencapai tujuan tersebut.
Sementara itu, Sanusi Hasyim, calon Wakil Bupati, mengungkapkan rasa rindu untuk melihat Kota Jantho kembali hidup dan berkembang.
“Saya sering ke Jantho sejak kecil, dan saya merasa ada sesuatu yang hilang di sini. Kota Jantho seharusnya menjadi pusat pemerintahan yang dinamis, bukan sepi,” ujarnya sambil menyebutkan abangnya yang tinggal di daerah tersebut.
Pasangan MBS juga mengungkap bahwa dalam pemerintahan mereka nantinya, tidak akan ada praktik bagi-bagi jabatan yang merugikan masyarakat.
“Kami sepakat untuk menempatkan orang-orang yang kompeten di setiap jabatan penting. Ini penting untuk memastikan bahwa setiap keputusan yang diambil adalah demi kepentingan rakyat, bukan sekadar untuk kepentingan politik semata,” tegas mereka.
Peresmian posko di Jantho ini bukan hanya menjadi langkah awal bagi pasangan MBS, tetapi juga menjadi momentum untuk mengajak seluruh masyarakat Aceh Besar bersatu demi mewujudkan pemerintahan yang bersih, transparan, dan berkeadilan.
“Dengan dukungan dari para senior dan ribuan pendukung yang hadir, kami siap untuk membawa perubahan besar bagi Aceh Besar, menjadikan Jantho sebagai pusat yang lebih baik bagi semua,” pungkasnya.