MITRABERITA.NET | Kepala Komite Investigasi Negara Daerah (KINDA) Aceh, Arief Adam Ghazali, menyampaikan harapan besar terhadap pemerintahan baru di Aceh di bawah kepemimpinan Gubernur Muzakir Manaf dan Wakil Gubernur Fadhlullah (Mualem-Dek Fadh).
Pelantikan ini menjadi babak baru bagi Aceh. Harapan masyarakat kini tertumpu pada Mualem-Dek Fadh untuk membawa perubahan nyata bagi kemajuan daerah berjuluk Serambi Makkah tersebut.
Dalam pernyataannya, Arief Adam Ghazali menegaskan bahwa stabilitas politik dan keamanan menjadi kunci utama bagi kemajuan Aceh. Ia juga menegaskan kesiapan KINDA Aceh untuk mengawal jalannya pemerintahan yang bersih dan transparan.
“Kita berharap di bawah kepemimpinan Mualem-Dek Fadh, Aceh bisa lebih baik, terutama dalam menjaga stabilitas politik dan keamanan. Ini penting agar iklim investasi semakin kondusif, ekonomi bangkit, dan kesejahteraan rakyat meningkat,” ujar Arief, Rabu 12 Februari 2025.
Pelantikan Mualem-Dek Fadh berlangsung di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) sesuai dengan Undang-Undang Pemerintahan Aceh (UUPA).
Menteri Dalam Negeri melantik mereka atas nama Presiden Prabowo Subianto, disaksikan oleh Ketua Mahkamah Syariah Aceh dan Wali Nanggroe yang juga memberikan prosesi peusijuk (tepung tawar) sebagai simbol restu.
Arief juga menyoroti pentingnya efisiensi anggaran daerah dan mendukung arahan Presiden Prabowo dalam pengelolaan keuangan yang bersih dan transparan.
“KINDA Aceh akan mengawasi pengelolaan anggaran agar berjalan sebaik mungkin. Tidak boleh ada lagi korupsi. Pemerintah Aceh harus bersih dan berorientasi pada kesejahteraan rakyat,” tegasnya.
Sebagai eks Panglima Gerakan Aceh Merdeka (GAM), Muzakir Manaf diharapkan mampu menjaga stabilitas keamanan yang menjadi fondasi utama pembangunan.
“Dengan kondisi yang kondusif, Aceh bisa menarik lebih banyak investor, membuka lapangan kerja, dan keluar dari garis kemiskinan,” katanya.
