Kasus Pelecehan di Aceh Memprihatinkan, Divisi Perempuan SAPA Angkat Bicara

  • Bagikan
Kepala Divisi Perempuan dan Anak DPP SAPA, Anisma Fahmi. Foto: dokumen SAPA

MitraBerita | Lonjakan kasus pelecehan dan pemerkosaan di Aceh semakin memprihatinkan, memicu kekhawatiran dari berbagai pihak. Data terbaru mengungkapkan peningkatan kekerasan seksual di daerah yang menerapkan syariat Islam tersebut, menandakan adanya ancaman serius terhadap keselamatan perempuan dan anak-anak.

Serikat Aksi Peduli Aceh (SAPA), sebuah organisasi yang berfokus pada perlindungan perempuan dan anak, mendesak pemerintah daerah untuk segera mengambil tindakan tegas.

Kepala Divisi Perempuan dan Anak DPP SAPA, Anisma Fahmi menegaskan pentingnya perhatian segera terhadap masalah ini. Pihaknya mengaku sangat prihatin dengan keadaan Aceh saat ini.

“Kami sangat prihatin dengan peningkatan kasus kekerasan seksual di Aceh. Ini adalah masalah serius yang memerlukan perhatian segera dari pemerintah dan seluruh elemen masyarakat,” ujar Anisma Fahmi dalam pernyataannya, Ahad 4 Agustus 2024.

Dalam beberapa waktu terakhir, publik dikejutkan dengan berbagai kasus pelecehan dan pemerkosaan, seperti kasus pemerkosaan di Aceh Utara terhadap seorang gadis 17 tahun oleh pamannya, pelecehan terhadap tiga murid oleh guru agama di Pidie, pembunuhan mahasiswi di Bireuen, serta tindakan cabul yang dilakukan seorang ustaz terhadap santri di Lhokseumawe.

SAPA mengajukan beberapa rekomendasi untuk menangani masalah ini, pertama memberikan hukuman setimpal kepada para pelaku untuk menimbulkan efek jera.

Kedua, melakukan edukasi dengan cara meningkatkan pendidikan dan kesadaran terkait bahaya dan upaya pencegahan terhadap pelecehan seksual. Kemudian, menyediakan dukungan psikologis, hukum dan medis, kepada korban yang mengalami Kekerasaan seksual.

“Pengawasan dan patroli rutin juga diperlukan di daerah rawan, untuk mencegah terjadinya kekerasan seksual,” katanya.

SAPA mendesak pemerintah segera menerapkan status darurat pelecehan dan pemerkosaan guna memperkuat penegakan hukum, meningkatkan kesadaran masyarakat, dan memberikan dukungan yang memadai bagi korban.

“Kami berharap pemerintah segera bertindak dan masyarakat harus berperan aktif dalam mendukung korban, serta melaporkan setiap tindakan pelecehan dan pemerkosaan yang terjadi untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi semua,” demikian harap Anisma Fahmi.

  • Bagikan