Irwan Djohan Ingin Libatkan Perempuan dan Janda dalam Mengatasi Pengangguran di Banda Aceh

  • Bagikan
Irwan Djohan Ingin Libatkan Perempuan dan Janda dalam Mengatasi Pengangguran di Banda Aceh. Foto: MitraBerita

MitraBerita  | Calon Walikota Banda Aceh Teuku Irwan Djohan, yang diusung oleh Partai NasDem dan PKS bersama calon wakil walikota Khairul Amal, mengusung visi ambisius untuk menyelesaikan masalah pengangguran dan kemiskinan di ibu kota provinsi Aceh.

Fokus utamanya adalah melibatkan perempuan, terutama para janda, dalam upaya mengurangi angka pengangguran. Hal itu disampaikan Irwan Djohan saat konferensi pers di Kantor KIP Kota Banda Aceh usai menyelesaikan proses pendaftaran, Kamis 29 Agustus 2024.

Irwan Djohan, yang merupakan anggota DPR Aceh selama dua periode, menyadari bahwa pengangguran di Banda Aceh masih menjadi masalah serius. Bukan hanya kaum perempuan khususnya para janda, generasi muda diharapkan menjadi perhatian serius di ruang kreativitas bersama Irwan Djohan -Khairul Amal.

Dalam rencana programnya, Djohan menekankan pentingnya menyediakan lapangan pekerjaan tidak hanya bagi generasi muda tetapi juga untuk ibu rumah tangga dan para janda yang menghadapi kesulitan ekonomi.

“Perempuan, kepala keluarga, dan janda yang tidak memiliki penghasilan atau pekerjaan, serta mereka yang kesulitan mencari pekerjaan baru, akan menjadi prioritas kami. Kami akan meluncurkan inovasi yang melibatkan mereka dengan subsidi upah untuk memastikan mereka mendapatkan penghasilan yang layak,” ujar Irwan Djohan.

Jika terpilih sebagai Walikota, Irwan Djohan berencana untuk memanfaatkan potensi ibu-ibu rumah tangga dalam berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan. Dia berkomitmen untuk melibatkan mereka dalam penjagaan kota, program lingkungan hidup, dan aktivitas lainnya.

Dengan cara tersebut, kaum ibu akan mendapatkan upah harian dari pemerintah Kota Banda Aceh, sekaligus membantu mengatasi masalah pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Langkah ini diharapkan tidak hanya mengurangi pengangguran tetapi juga memberdayakan perempuan, khususnya janda, dalam menghadapi tantangan ekonomi yang sangat sulit di Kota Banda Aceh.

Irwan Djohan percaya bahwa pemberdayaan perempuan dan generasi muda adalah kunci untuk menciptakan perubahan positif di Banda Aceh dan meningkatkan kualitas hidup seluruh warganya.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *