MitraBerita | Anggota DPD RI asal Aceh, H. Sudirman atau yang akrab disapa Haji Uma, tiba-tiba mengaku kecewa terhadap pergelaran konser musik pada malam penutupan Bhayangkara Fest 2024 di Banda Aceh, yang bertepatan dengan 1 Muharram, tahun baru Islam.
Pernyataan Haji Uma itu disampaikan melalui rilisnya kepada media, yang mengaku hanya meneruskan aspirasi tokoh masyarakat dan ulama melalui dirinya selaku senator Aceh.
“Kami menerima aspirasi dari sejumlah tokoh dan alim ulama terkait pergelaran konser di malam penutupan Bhayangkara Fest 2024 di Banda Aceh yang bertepatan dengan 1 Muharram,” ujar Haji Uma dalam rilis yang diterima media ini, Rabu 10 Juli 2024.
Menurut Haji Uma, Aceh sebagai daerah yang menerapkan syariat Islam seharusnya memperhatikan ketepatan waktu dalam menggelar acara-acara publik.
“Kita menyesalkan konser tersebut digelar bertepatan pada 1 Muharram, mengingat Aceh merupakan daerah syariat Islam. Hal ini menurut pandangan kami menciderai keberkatan tahun baru Islam dan bertolak belakang dengan semangat syariat Islam di Aceh,” tegasnya.
Haji Uma juga mengingatkan semua pihak di Aceh untuk lebih peka dan menghormati kekhususan serta syariat Islam yang berlaku. “Kita harus menjaga kekhususan dan semangat syariat Islam di Aceh. Dengan demikian, kejadian semacam ini dapat dihindari di masa depan,” tambahnya.
Konser musik tersebut menghadirkan sejumlah artis nasional dan lokal serta diselenggarakan pada acara penutupan Bhayangkara Fest 2024 di Taman Ratu Safiatuddin Banda Aceh, Senin malam 8 Juli 2024 atau bertepatan dengan 1 Muharram.
Bhayangkara Fest 2024 sendiri merupakan festival yang digelar selama empat hari, mulai dari tanggal 5 hingga 8 Juli 2024. Setiap malamnya, festival ini menghadirkan beragam hiburan termasuk konser yang menampilkan artis-artis ternama dari Jakarta maupun artis lokal.
Di sisi lain, Bhayangkara Fest 2024 juga memberikan dampak dan manfaat bagi masyarakat dan pelaku UMKM di Aceh. Perputaran uang selama kegiatan itu juga mencapai miliar rupiah.