Baru Dua Partai Berani Usung Cagub Aceh, Partai Lain Belum Berani

  • Bagikan
Kolase - Bustami Hamzah (kiri) diusung Partai NasDem, sementara Muzakir Manaf alias Mualem (kanan) diusung Partai Aceh.

MitraBerita | Dinamika politik menjelang Pilkada Aceh semakin menarik setelah Partai NasDem menyatakan akan mengusung Bustami Hamzah sebagai calon gubernur Aceh pada Pilkada 2024.

Namun, hingga saat ini baru dua partai yang berani secara resmi mengumumkan calon gubernur dari partainya. Sementara yang lain belum berani tampil.

Adapun dua partai politik yang telah mengumumkan mengusung calon gubernur Aceh pada Pilkada Aceh tahun 2024, yaitu Partai Aceh (PA) yang jauh-jauh hari mengumumkan Muzakir Manaf alias Mualem yang tak mail adalah Ketua Umum PA.

Selanjutnya ada Partai NasDem yang dengan percaya diri menyatakan mengusung Bustami Hamzah sebagai calon gubernur Aceh di Pilkada. Bustami saat ini masih menjabat sebagai Pj Gubernur Aceh.

“Publik Aceh yang sudah menunggu kepastian kini melihat jelas siapa yang akan berkompetisi untuk kursi Aceh Satu,” kata Pengamat Politik Usman Lamreung, Kamis 8 Agustus 2024.

Akademisi Universitas Abulyatama (Unaya) tersebut menjelaskan, meskipun PA dan Partai NasDem telah menetapkan calon, partai-partai lainnya masih belum berani untuk mengumumkan kandidat mereka.

Usman Lamreung mencotohkan Partai Golkar, yang memiliki kekuatan di lima wilayah utama Aceh —Bireuen, Bener Meriah, Aceh Tengah, Gayo Lues, dan Aceh Tenggara— belum mengajukan calon resmi.

“Golkar sebelumnya sempat mengusung T M Nurlif, namun dukungannya tampak tidak konsisten, yang mungkin mempengaruhi langkah selanjutnya,” ungkapnya.

Golkar diharapkan dapat memperkuat konsolidasi internal dan menjalin komunikasi politik dengan partai-partai lain seperti PAN, PKS, dan PPP.

“Dengan basis kekuatan yang ada, Golkar memiliki potensi untuk memunculkan calon yang kuat jika mampu memanfaatkan peluang dan menjalin koalisi yang efektif,” kata Doktor Ilmu Politik tersebut.

Di sisi lain, calon-calon lain yang telah aktif bersosialisasi namun belum mendapatkan dukungan dari partai politik, masih memiliki kesempatan untuk melakukan lobi sebelum batas akhir penentuan calon.

“Dengan dua kandidat yang sudah resmi, publik Aceh berharap agar kompetisi Pilkada semakin beragam dan menarik. Keberanian partai lain untuk tampil akan memperkaya dinamika politik menjelang pemilihan,” pungkasnya.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *