Ada Oknum Ingin Merusak Nama Baik PWI

  • Bagikan
Ketua PWI Pusat, Hendry Ch Bangun. Foto: dokumen PWI

MitraBerita | Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat, Hendry Ch Bangun, mengungkapkan adanya upaya dari segelintir oknum pengurus PWI yang berusaha menggulirkan wacana Kongres Luar Biasa (KLB) untuk mengganti Ketua Umum. Menurut Hendry, tindakan ini melanggar Peraturan Dasar/Peraturan Rumah Tangga (PD/PRT) PWI dan berpotensi merusak integritas organisasi.

Hendry menyatakan bahwa oknum-oknum tersebut menafsirkan PD/PRT sesuai kepentingan kelompok mereka, menafikan wewenang Pengurus PWI Provinsi sebagai pemilik suara sah.

“Tindakan mereka menggunakan kop surat PWI tanpa wewenang adalah ilegal. Hanya Pengurus PWI Pusat hasil Kongres Bandung yang berhak menggunakan kop dan stempel resmi,” tegas Hendry dalam keterangannya di Jakarta, Ahad 4 Agustus 2024.

Ia menyoroti wacana KLB yang dinilai sebagai isu kekanak-kanakan dan menegaskan pentingnya mengikuti mekanisme organisasi yang berlaku setiap lima tahun.

Hendry menegaskan bahwa pengurus yang sudah lama menjabat seharusnya memberikan contoh yang baik, bukan merusak rumah besar PWI, yang merupakan organisasi wartawan tertua dan terbesar di Indonesia.

“PD/PRT memberikan hak prerogatif kepada Ketua Umum untuk menentukan, memilih, mengangkat, dan memberhentikan personel Pengurus Harian serta menandatangani surat-surat atas nama PWI Pusat,” jelas Hendry.

Ia juga menegaskan bahwa surat edaran yang mengatasnamakan PWI dan dikeluarkan oleh pihak yang tidak berwenang sama sekali tidak sah.

Hendry Ch Bangun terpilih secara sah sebagai Ketua Umum PWI Pusat periode 2023-2028 dalam Kongres PWI XXV di Bandung pada 27 September 2023, setelah memenangkan pemilihan secara demokratis.

Hendry juga mengingatkan bahwa Sasongko Tedjo terpilih sebagai Ketua Dewan Kehormatan atas inisiatifnya, dan pengusulan Tedjo bukanlah hasil pemilihan suara terbanyak.

Dalam kesempatan ini, Hendry mengutip pernyataan Dahlan Iskan, mantan Menteri BUMN dan wartawan senior, yang menyebut bahwa Dewan Kehormatan adalah penjaga etika tertinggi profesi, bukan hasil suara terbanyak.

Hendry menegaskan, tindakan merusak nama baik PWI oleh oknum-oknum tersebut akan ditindak tegas demi menjaga kehormatan dan integritas organisasi wartawan terbesar di Indonesia ini.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *