MITRABERITA.NET | Satuan Tugas Operasi Premanisme Polda Aceh semakin intensif melakukan patroli ke sejumlah lokasi wisata dalam rangka mencegah aksi premanisme dan gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).
Patroli ini digelar sebagai bagian dari Kegiatan Rutin yang Ditingkatkan (KRYD) pada Sabtu 10 Mei 2025, dipimpin langsung oleh Kompol Parmohonan Harahap.
Kegiatan ini mendapat sorotan publik seiring meningkatnya laporan dari masyarakat terkait praktik pungutan liar (pungli) berkedok tiket masuk atau parkir di kawasan wisata.
Kabid Humas Polda Aceh, Kombes Pol Joko Krisdiyanto, dalam keterangannya, menyebutkan bahwa pihaknya akan terus menggencarkan patroli di titik-titik rawan premanisme, terutama selama musim liburan.
“Ada tiga orang yang berhasil diamankan dalam kegiatan KRYD yang menyasar aksi premanisme. Rinciannya, satu orang di lokasi wisata Ujong Batee, satu orang di Alue Naga, dan satu lagi di kawasan wisata Syiah Kuala.
Mereka menarik uang masuk dan parkir secara pribadi, tanpa tiket resmi dan tanpa sepengetahuan perangkat desa setempat,” ungkap Joko dalam rilisnya, Senin 12 Mei 2025.
Ketiga pelaku diamankan karena memungut uang dengan nominal bervariasi dari para pengunjung, bahkan ada yang mewajibkan pembayaran.
Di Ujong Batee, misalnya, tarif dipatok Rp3.000 per orang, namun hanya disediakan satu tiket per kendaraan. Praktik ini jelas merugikan dan masuk dalam kategori pungli.
Setelah diamankan, ketiganya dibawa ke Polda Aceh untuk dimintai keterangan, didata, dan diberikan pembinaan. Mereka juga diminta membuat surat pernyataan agar tidak mengulangi perbuatannya.
“Langkah ini merupakan bagian dari komitmen Polda Aceh dalam menjaga ketertiban dan kenyamanan masyarakat, khususnya di kawasan wisata. Kami akan terus menindak segala bentuk praktik premanisme dan pungli yang meresahkan,” tegas Joko.
Polda Aceh juga mengajak masyarakat untuk tidak ragu melapor jika menemukan praktik serupa. Pelaporan dapat dilakukan melalui Call Center 110 yang aktif 24 jam dan bebas pulsa. Identitas pelapor dipastikan dijaga kerahasiaannya.
“Personel kami rutin melaksanakan patroli, razia, dan sambang ke titik-titik rawan. Ini merupakan upaya untuk mencegah aksi premanisme maupun gangguan kamtibmas lainnya agar masyarakat merasa aman dan nyaman,” pungkas Joko.
Langkah ini merupakan implementasi dari instruksi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam menciptakan ruang publik yang aman, tertib, dan nyaman di seluruh wilayah Indonesia, termasuk Aceh.
Editor: Redaksi