MITRABERITA.NET | Warga Banda Aceh dibuat heboh! Dua pria muda, yang ternyata adalah oknum Mahasiswa, diduga melakukan perbuatan asusila sesama jenis di Taman Bustanussalatin –eks Taman Sari– yang berada persis di depan Kantor Wali Kota Banda Aceh.
Peristiwa yang mengguncang nurani masyarakat Aceh ini terjadi pada Rabu 16 April 2025 dini hari, ketika petugas Satpol PP/WH Kota Banda Aceh mengamankan dua pemuda berinisial RA (21) dan QH (20).
“Ya, benar. Saat ini keduanya sedang dalam pemeriksaan oleh penyidik,” kata Kepala Satpol PP/WH Banda Aceh, Muhammad Rizal, saat dikonfirmasi wartawan pada Jumat 18 April 2025.
Penangkapan dilakukan setelah petugas menerima laporan dari warga yang curiga melihat aktivitas mencurigakan dua pria di toilet sebuah bangunan kosong di taman tersebut, sekitar pukul 04.00 WIB.
Setelah dilakukan pemeriksaan di tempat, kedua mahasiswa tersebut mengakui perbuatannya. RA disebut berdomisili di kawasan Rukoh, Banda Aceh, sedangkan QH berasal dari Aceh Besar.
“Kami tegaskan tidak ada toleransi terhadap perilaku maksiat yang merusak tatanan moral dan nilai-nilai agama di Banda Aceh,” kata Rizal.
Kejadian ini bukan hanya mengguncang nurani masyarakat, tetapi juga menimbulkan kekhawatiran mendalam akan rusaknya nilai-nilai yang selama ini dijunjung tinggi oleh masyarakat Aceh, yang dikenal sangat menjunjung tinggi nilai-nilai Syariat Islam.
Kasus tersebut kini tengah dalam penyelidikan lanjutan oleh pihak berwenang untuk mengungkap kemungkinan jaringan lebih luas atau pola pelanggaran yang terorganisir.
Kedua pelaku terancam hukuman berat sebagaimana tertuang dalam Qanun Aceh Nomor 6 Tahun 2014 tentang Hukum Jinayat, yaitu hukuman cambuk hingga 100 kali, atau denda maksimal 1.000 gram emas murni.
Kasus ini menjadi peringatan keras dan menyayat hati warga Aceh, bahwa ancaman degradasi moral kini tak mengenal tempat, usia, atau status.
Dan lebih menyakitkan lagi, perbuatan itu dilakukan di lokasi yang berada tepat di depan pusat pemerintahan kota yang mestinya menjadi simbol kehormatan dan kesucian tata nilai.