MitraBerita | Pasangan calon walikota dan wakil walikota Banda Aceh, Teuku Irwan Djohan dan Khairul Amal, kini menjadi pusat perhatian publik setelah dengan tegas mencantumkan fokus utama mereka dalam visi misi, yakni peningkatan pelayanan dasar air PDAM dan pengelolaan sampah.
Dikenal dengan sebutan pasangan KITA, yang mengusung konsep Kreatif, Islami, Terbuka, dan Amanah, Irwan dan Khairul Amal menunjukkan komitmen mereka pada poin 7 dari visi misi mereka dengan fokus pada dua isu krusial tersebut.
Publik melihat langkah ini sebagai terobosan berani, mengingat calon lain tampaknya enggan menonjolkan masalah air bersih dan pengelolaan sampah dalam platform mereka.
Hal ini mungkin disebabkan oleh pengalaman calon-calon lain yang sebelumnya pernah menjabat namun gagal menyelesaikan permasalahan mendasar tersebut, yang hingga kini masih menjadi tantangan besar bagi warga Kota Banda Aceh.
“Cuma pasangan Irwan Djohan -Khairul Amal yang dalam visi misi bicara soal PDAM/Air Bersih dan masalah sampah, yang lain sudah pernah jadi Walikota dan Wakil Walikota Banda Aceh jadi gak berani bicara soal PDAM lagi. Takut diserang balik, karena saat menjabat gagal benahi PDAM. Soal kebersihan kota dan pengelolaan sampah juga hancur lebur saat mereka menjabat,” ungkap salah satu warga di kolom komentar Instagram KIP Kota Banda Aceh, Senin 16 September 2024.
Teuku Irwan Djohan, yang merupakan putra asli Kota Banda Aceh dan belum pernah menjabat sebagai walikota atau wakil walikota, bersama Khairul Amal, menunjukkan dedikasi dan keinginan mereka dalam memperbaiki kondisi kota.
Ini menjadi salah satu alasan mengapa visi misi pasangan ini sangat sesuai dengan harapan masyarakat Kota Banda Aceh yang selama ini mengeluh tentang kondisi air bersih karena kerap bermasalah.
“Hanya pasangan Irwan & Amal yg berani mencatumkan kwalitas pelayanan dasar publik tentang air bersih, perumahan dan sampah. Tidak ada di misi 3 pasangan lainnya. Tidak perlu ragu dan bimbang untuk memilih pasangan Irwan Djohan -Khairul Amal,” kata warga lainnya.
Hal yang sama juga disampaikan Faisal Ibnu Hajar, yang menyebut semua kemampuan untuk menata kota ada pada sosok Irwan Djohan. “Banda Aceh merupakan ibukota Provinsi Aceh yang butuh perubahan untuk menata kota dan kesejahteraan masyarakat yang lebih dalam bingkai syariat Islam,” ujarnya.
Lebih menarik lagi, pada poin 8 dari visi misi mereka, Irwan dan Khairul Amal menonjolkan kepedulian mereka terhadap anak-anak, kaum perempuan, lansia, dan disabilitas.
Poin ini menunjukkan komitmen mereka untuk menciptakan inklusi sosial dan kesejahteraan yang lebih merata bagi seluruh lapisan masyarakat Kota Banda Aceh secara adil tanpa pandang bulu.
Dengan pendekatan yang mencakup berbagai aspek kebutuhan dasar dan sosial, pasangan Irwan Djohan dan Khairul Amal menawarkan visi yang komprehensif dan relevan dengan harapan masyarakat kota Banda Aceh.