MITRABERITA.NET | Serangan rudal yang dilancarkan Iran ke wilayah Israel pada Senin pagi 23 Juni 2025, menimbulkan kepanikan hebat di Yerusalem Barat.
Tak hanya warga sipil, bahkan para Anggota Parlemen Israel (Knesset) dilaporkan lari tunggang-langgang ke dalam bunker ketika sirene peringatan udara meraung-raung menandai datangnya ancaman dari langit.
Iran mengarahkan serangan terbarunya ke wilayah tengah dan selatan Israel, termasuk Yerusalem Barat yang selama ini dianggap sebagai pusat kekuasaan politik negeri Zionis tersebut.
Surat kabar Times of Israel melaporkan bahwa raungan sirene membuat anggota parlemen di Gedung Knesset berhamburan mencari tempat perlindungan.
Tak hanya di ibu kota, media Israel lainnya juga menyebutkan bahwa sirene peringatan aktif di sejumlah kota seperti Nahariya, Gesher Haziv, Hila, Me’ona, dan Mi’ilya.
“Sistem pertahanan sedang bekerja mencegat ancaman itu,” bunyi pernyataan militer Israel dalam akun resminya di platform X.
Dilaporkan, dalam 10 hari terakhir, Iran melancarkan gelombang serangan rudal dan drone yang menyebabkan kerusakan luar biasa di pihak Israel.
Serangan menyasar berbagai titik strategis, terutama di wilayah pendudukan Israel tengah dan kota pelabuhan Haifa. Kerusakan hebat terjadi bahkan dalam serangan yang tidak diawali oleh peringatan sirene.
Dalam satu kasus pada pekan sebelumnya, Rudal Iran menghantam Haifa setelah adanya peringatan dini. Namun, penyelidikan mengungkap bahwa tentara Israel melakukan kesalahan dalam membaca ancaman.
Meski sistem pertahanan rudal Israel yang katanya sangat canggih itu tetap diaktifkan, rudal Iran tetap berhasil menembus dan menghantam target penting.
Akibat masifnya serangan, lebih dari 30.000 warga Israel telah mengajukan kompensasi atas kerusakan yang mereka alami. Ratusan di antaranya harus mengungsi karena rumah mereka luluh lantak diterjang rudal.
Pemerintah setempat bahkan mengucurkan dana lebih dari 4 juta dolar AS setiap hari untuk menanggulangi kebutuhan darurat para korban. Kini, Israel mengalami trauma berat karena salah pilih lawan.
Ketakutan bahkan kini menyelinap ke jantung kekuasaan Israel, membuat para elit politiknya menyadari bahwa bunker adalah satu-satunya tempat aman di tengah hujan rudal.
Editor: Tim Redaksi