Indeks

Warga Lingkar Tambang Blok A Tuntut Keadilan dan Kesejahteraan

  • Bagikan
Warga Lingkar Tambang Blok A Tuntut Keadilan dan Kesejahteraan. Foto: MITRABERITA

MITRABERITA.NET | Sebagai bentuk protes terhadap ketidakadilan yang mereka rasakan, LSM GERAM dan massa aksi yang berasal dari wilayah lingkar tambang Blok-A, proyek migas yang dikelola oleh Medco, akan menggelar demonstrasi besar.

Aksi massa akan digelar di Jalan Nasional Simpang 3 ROW Medco, Julok Tunong, Kecamatan Julok, pada Senin 16 Desember 2024, dengan titik kumpul massa di Gudang Alat Berat, Desa Julok Tunong, Aceh Timur.

Ketua GERAM, Supridar, dalam keterangan tertulisnya yang disampaikan kepada media, Ahad 15 Desember 2024, menegaskan bahwa aksi ini akan dihadiri oleh warga dari tiga kecamatan di sekitar kawasan tambang.

Massa aksi akan menuntut enam poin utama, antara lain; pemberian pekerjaan kepada warga lingkar tambang, penyediaan pelatihan vokasi, keterlibatan BUMG dan kelompok ekonomi lokal, perbaikan tata kelola limbah, transparansi program CSR, serta sosialisasi prosedur tanggap darurat terkait dampak proyek migas tersebut.

Supridar juga mengungkap, pemberitahuan mengenai aksi ini telah disampaikan kepada Polres Aceh Timur pada Jumat 13 Desember 2024. “Aksi pada 16 Desember 2024 ini merupakan langkah awal, dan jika tuntutan warga tidak direspon dengan baik, aksi lanjutan akan digelar di beberapa titik strategis lainnya,” ungkapnya.

Menurut Supridar, sudah lebih delapan tahun sejak proyek ini dimulai, namun warga di sekitar tambang merasa hanya menjadi penonton di kampungnya sendiri.

Itu sebabnya, pihaknya mendesak Pemerintah Kabupaten Aceh Timur dan kontraktor operator Blok-A untuk segera merespon tuntutan tersebut dengan melakukan pertemuan melalui Forum Multi Pihak.

Ia berharap pertemuan tersebut dapat menghasilkan solusi yang adil bagi warga, serta menghindari potensi konflik yang lebih besar di masa depan.

“Pemkab Aceh Timur dan operator Blok-A harus benar-benar mempertimbangkan tuntutan ini. Kami ingin rasa keadilan tercapai, agar potensi konflik dapat diminimalisir dan kepentingan masyarakat lokal dapat diperhatikan,” ujar pria yang akrab disapa Toke Dar itu.

  • Bagikan
Exit mobile version