MitraBerita | Majelis Pengajian Tasawuf, Tauhid, dan Fikih (Tastafi) Banda Aceh, bekerja sama dengan Ikatan Sarjana Alumni Dayah (ISAD), menggelar kajian aktual dengan tema “Peran Pemimpin dalam Mewujudkan Generasi Islami yang Cerdas, Berbudaya, dan Bermartabat serta Berdaya Saing di Era Modern”.
Pengajian itu dilaksanakan di Kyriad Muraya Hotel Aceh, pada Sabtu malam 26 Oktober 2024. Hadir langsung pada kegiatan itu Ketua Umum ISAD, Tgk. Mustafa Husen Woyla.
Dalam kesempatan itu ia menjelaskan bahwa kajian ini menghadirkan empat narasumber terkemuka, yaitu Tgk. Akmal Abzal, Tgk. Musannif, Teuku Zulkhairi, dan Dr. Silahuddin.
Tgk. Akmal Abzal menekankan bahwa untuk membentuk generasi islami yang berkualitas, seorang pemimpin harus memiliki sifat-sifat seperti siddiq, amanah, tabligh, dan fathanah, yang merupakan karakter ideal yang diwarisi dari Rasulullah.
Ia menegaskan pentingnya memberikan amanah kepada yang berkompeten, mengingat risiko yang timbul jika amanah tidak diserahkan kepada ahlinya.
Dalam pandangannya, Tgk. Musannif, selaku calon Bupati Aceh Besar, menekankan bahwa pemimpin ideal harus memiliki rekam jejak yang baik, termasuk dalam pendidikan dan karakter.
Menurutnya, pemimpin yang tidak mengutamakan kerabat dan mampu meningkatkan kualitas pendidikan serta melestarikan budaya lokal akan menciptakan generasi yang bermartabat.
“Saat pemimpin memperhatikan komunikasi dengan masyarakat dan menggali aspirasi mereka, kepemimpinan yang efektif akan tercapai,” ujarnya.
Ia juga menyoroti tiga karakter pemilih, yang menunjukkan beragam latar belakang dan harapan masyarakat terhadap pemimpin.
Teuku Zulkhairi, menambahkan kepemimpinan dalam Islam merupakan amanah yang berat, di mana pemimpin harus membawa masyarakat menuju kebaikan.
Ia mengingatkan bahwa pendidikan yang berakar pada nilai-nilai Islam sangat penting untuk membangun generasi yang inovatif dan berbudaya.
Acara ini tidak hanya bertujuan untuk mendiskusikan sifat pemimpin yang ideal, tetapi juga untuk mendorong kesadaran masyarakat tentang pentingnya memilih pemimpin yang sesuai dengan nilai-nilai Islami.
Dengan penekanan pada akhlak dan ilmu, para narasumber berharap dapat membimbing masyarakat menuju kepemimpinan yang berkualitas dan generasi yang cerdas.