MITRABERITA.NET | Tumpukan sampah masih kerap ditemui di jalanan utama Kota Lhokseumawe, yang dianggap sebagai cerminan kurangnya kesadaran warga untuk membuang sampah pada tempatnya.
Seperti tumpukan sampah di Gampong Kuta Blang, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe, yang mendapat perhatian dinas terkait sehingga langsung dibersihkan, pada Senin 24 Februari 2025.
Ulah dari sejumlah warga yang membuang sampah sembarangan itu mengesankan sebagai kurangnya kesadaran dan kerjasama untuk menjaga kondisi kota tetap bersih.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Lhokseumawe, Syoeib Chaldun, melalui Kepala Bidang Kebersihan dan Sanitasi, Ridwan Puteh, mengatakan bahwa pihaknya tetap bekerja untuk memberikan sosialisasi sekaligus membersihkan tumpukan sampah.
Ridwan Puteh mengungkap, jika tumpukan sampah tidak selalu dibersihkan, maka sangat menggangu masyarakat khususnya para pengguna jalan.
“Tumpukan sampah yang berada di sebelah kiri bahu jalan itu telah mengeluarkan bau busuk serta mengganggu pengguna jalan. Begitu juga di daerah Mon Geudong belakang Jembatan Cunda,” katanya, Selasa 25 Februari 2025.
Ia menegaskan, sebenarnya sudah tersedia tempat untuk pembuangan sampah (tong sampah), namun masih sampah tetap berserakan di luar tempat yang sudah disediakan.
“Ini menandakan bahwa kesadaran warga kita dalam membuang sampah pada tempatnya masih sangat minim bahkan terkesan tidak peduli. Sudah ada pamflet larangan membuang sembarangan, tetapi juga tidak diindahkan,” ujarnya.
Ridwan mengatakan, pihaknya melakukan kolaborasi dengan Koramil 16 Banda Sakti, dalam upaya menjaga sampah di Kota Lhokseumawe, dengan melakukan pemasangan seruan ataupun imbauan dalam bentuk plang agar tidak membuang sampah sembarangan.
“Di sisi lain Pemerintah Kota Lhokseumawe telah menyediakan bin kontainer dengan jarak 300 meter. Namun buktinya seperti yang kita lihat di lapangan, masih banyak sampah berserakan, dengan ini tentunya kota bakal tercemar dan bisa menimbulkan penyakit,” jelasnya.
Ditanya mengenai waktu pengangkutan dan cara pengelolaan sampah, Ridwan Puteh mengatakan bahwa pengangkatan dilakukan setiap hari. Bahkan ada pihak gampong (desa) yang melakukan patroli agar tidak ada yang membuang sampah sembarangan.
“Seperti yang dilihat di Jalan Pendidikan dekat SMKN 1 Lhokseumawe, pihak desa telah berpatroli dan berjaga-jaga di kawasan tersebut agar warga tidak membuang sampah. Namun nyatanya saat tidak ada orang yang jaga, warga kembali membuang sampah disitu,” bebernya .
Itu sebabnya, kata Ridwan, pihaknya terus mengimbau dan mengajak masyarakat agar membuang sampah pada tempatnya, lantara petugas bakal mengangkut sampah itu setiap pagi dan sore.
“Persoalan sampah ini tanggung jawab dan kerja sama kita semua, kita juga bakal bekerja keras sehingga kota kita terbebas dari sampah,” imbuhnya.
Sementara itu, Danramil 16 Banda Sakti Kapten Arm Junaidi, mengatakan, pihaknya yang bekerja sama dengan DLHK terkait dengan penanganan sampah turut menyediakan plang agar tidak membuang sampah di lokasi yang kerap dijadikan titik buang sampah warga yang tidak bertanggungjawab.
“Seperti di belakang gereja Lhokseumawe, sebelumnya banyak sampah dibuang disitu, setelah kita pantau serta kita tempatkan plang disitu tidak ada lagi yang membuang sampah,” kata Junaidi
Lebih lanjut Junaidi mengatakan, pihaknya juga akan langsung menegur jika masih ada warga yang sengaja membuang sampah di lokasi yang dilarang tersebut.
Junaidi mengatakan, di daerah Kecamatan Banda Sakti, terdapat beberapa titik lokasi yang kerap menjadi pembuangan sampah sembarangan, diantaranya di Mon Geudong belakang Jembatan Cunda, Kutablang, dan SMKN 1 Kota Lhokseumawe.
“Kita berharap warga tidak lagi membuang sampah secara sembarangan, jangan menganggap setelah membuang sampah disini nanti ada DLHK yang mengambil, jangan seperti itu,“ pungkasnya.