PWI Aceh Lewati Prestasi Porwanas Malang, Pecatur Armentoni Raih Dua Medali Sekaligus

  • Bagikan
Foto bersama seusai Armentoni menerima pengalungan medali di Gedung Dekranasda Kalsel, Sabtu 24 Agustus 2024. (Foto Abdul Hadi/PWI Aceh)

MitraBerita | Kontingen PWI Aceh yang berkompetisiI pada Pekan Olahraga Wartawan Nasional (Porwanas) XIV Kalimantan Selatan (Kalsel) berhasil memperbaiki peringkat perolehan medali dibanding Porwanas XIII di Malang, Jawa Timur pada 2022.

Atmosfer keceriaan kontingen Aceh mulai memancar pada hari ke-4 Porwanas ketika pecatur Aceh Armentoni (anggota PWI Aceh dari Aceh Tenggara) dipastikan meraih medali emas pada kelas catur cepat papan dua.

Masih di hari ke-4, kontingen Aceh tambah berbinar ketika diumumkan tambahan medali, masing-masing medali perak untuk cabang pentas seni dimenangkan Lismawati/anggota IKWI Aceh dari RRI Banda Aceh) dan medali perunggu cabor dum (permainan rakyat) yang diraih Fachrizal Salim (anggota PWI Aceh dari Kota Lhokseumawe).

“IKWI Aceh juga mendapat penghargaan sebagai juara III lomba masak,” kata Ketua IKWI Aceh, Ny Hanifah.

Selanjutnya, pada hari ke-5, Sabtu, 24 Agustus 2024, tim catur Aceh masih saja membuat kejutan karena pecatur Armentoni berhasil mendapatkan perunggu pada kelas catur kilat perorangan papan satu.

Ketua PWI Aceh, Nasir Nurdin didampingi Ketua SIWO PWI Aceh, Imrah Thaib dan Nurdinsyam selaku
Chef de Mission (CdM) tak mampu menahan air mata haru ketika memastikan kontingen Aceh berhasil mencapai target untuk perbaikan peringkat dibanding Porwanas XIII di Malang, Jawa Timur, 2022.

Pecatur andalan Aceh terganjal

Pada Porwanas XIV di Kalsel, PWI Aceh menurunkan empat pecaturnya, yaitu Teuku Ardiansyah, Bakhtiar Gayo, Sudirman Mansyur, dan Armentoni. Sedangkan Irwandi (Master Nasional) dipercayakan sebagai pelatih.

Untuk tim beregu pada kelas catur 25 menit belum berhasil menyumbang medali setelah T. Ardiansyah yang turun di meja 4 (empat) diprotes keras oleh tuan rumah karena pernah mengikuti Kejurnas 2023.

Hal tersebut menyebabkan atlet andalan catur PWI Aceh, T. Ardiansyah tersingkir lebih awal di babak ke 4. Ini menyebabkan tim beregu catur Aceh pincang, menyisakan 3 pemain disisa babak.

Kehilangan satu pemain andal tidak menyebabkan nyali pecatur Aceh lainnya ciut.

Sudirman Mansyur yang dipercaya jadi striker di papan satu dan Bahtiar Gayo di papan tiga terus berjuang sampai babak akhir. Mereka turut menyumbang poin untuk tim Aceh.

Kemudian, protes yang sama dilakukan Ketua PWI Aceh, Nasir Nurdin didampingi Pelatih Catur Aceh, Irwandi MN terhadap dua pemain Kalimantan Tengah yang terbukti juga pernah ikut Kejurnas. Protes tersebut diterima dewan hakim cabor catur dan kedua atlet tersebut juga didiskualifasikasi.

“Berkurangnya skuad kita menyebabkan hasil tim beregu catur Aceh tidak maksimal. Peluang medali beregu otomatis hilang. Namun, luka kita terobati dengan raihan satu emas di papan dua atas nama Armentoni dan satu perunggu yang juga diraih Armentoni untuk kelas catur kilat perorangan papan satu,” kata Irwandi.

Ketua SIWO PWI Aceh, Imran Thaib menambahkan, dengan berbagai kendala yang dihadapi, atlet catur Aceh berhasil menyumbang dua medali di Porwanas Kalsel.

“Ini melengkapi koleksi medali secara keseluruhan sehingga kontingen Aceh berhasil melampaui prestasi di Porwanas Malang, Jawa Timur,” ujar Imran Thaib.

Penyerahan medali untuk para juara catur berlangsung di Gedung Dekranasda Kalsel, tempat berlangsungnya pertandingan catur Porwanas XIV.

Potensi medali

Hingga hari ke-5 masih ada satu cabor yang tersisa yaitu tenis meja usia di atas 40 tahun yaitu Mansursyah yang akan berlaga Minggu, 25 Agustus 2024.

Potensi medali juga masih terbuka pada cabang karya jurnalistik yaitu lomba videografi, fotografi, reportase radio, dan karya tulis.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *