Desa Pantai Balai, berada di Kecamatan Seruway, Kabupaten Aceh Tamiang, merupakan kawasan pesisir yang kaya akan sumber daya laut. Keberadaannya di tepi laut memberikan akses yang baik ke perairan, namun juga menjadikannya rentan terhadap pasang surut air laut.
Keanekaragaman ekosistem mangrove dan potensi perikanan yang melimpah menjadikan desa ini unik secara ekologis. Dengan populasi yang signifikan, mayoritas penduduk Desa Pantai Balai menggantungkan hidup pada sektor perikanan, pertanian, dan usaha mikro.
Komunitas ini terdiri dari berbagai etnis, dengan suku Aceh dan Melayu mendominasi. Mata pencaharian utama mereka meliputi penangkapan ikan, pengolahan hasil laut, serta pertanian tanaman padi dan sayur-sayuran.
Infrastruktur desa sudah cukup berkembang, meskipun masih memerlukan beberapa perbaikan. Akses jalan menuju desa relatif baik, tetapi terdapat beberapa titik yang perlu perhatian, terutama di daerah terpencil.
Fasilitas kesehatan seperti Puskesmas Pembantu melayani kebutuhan dasar, sementara pendidikan dasar tersedia, tetapi untuk pendidikan menengah, siswa harus melanjutkan ke desa atau kecamatan lain.
Kehidupan sosial di Desa Pantai Balai sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai agama Islam. Tradisi gotong royong dan kebersamaan sangat kuat, dengan berbagai acara keagamaan dan adat yang rutin dilaksanakan.
Desa ini juga memiliki potensi wisata yang menarik, terutama dari ekosistem mangrove dan pantai. Dengan pengelolaan yang baik, Pantai Balai dapat berkembang sebagai destinasi ekowisata yang menggabungkan keindahan alam dengan pelestarian lingkungan.
Namun, desa ini menghadapi tantangan serius, seperti ancaman abrasi dan kerusakan ekosistem akibat aktivitas manusia. Meski demikian, peluang untuk meningkatkan kesejahteraan melalui pengembangan perikanan, ekowisata, dan pertanian organik sangat terbuka.
Dengan pengelolaan yang bijak dan dukungan pemerintah, Desa Pantai Balai berpotensi besar untuk tumbuh dan berkembang di masa depan.
Penulis: Ihsan Riski