MITRABERITA.NET | Warga lingkar tambang migas BLOK – A kembali angkat bicara atas keterangan petinggi PT. PEMA di platform salah satu media lokal pada Jumat 9 Mei 2025.
Nuraqi, salah satu tokoh pergerakan masyarakat Aceh Timur mengomentari, pernyataan petinggi PT PEMA yang mengakui turun dan mengecek langsung aktivitas pengelolaan sulfur ke lokasi di Aceh Timur, yang mana dijelaskan bahwa mayoritas pekerja adalah warga Aceh Timur.
Dalam pernyataannya kepada Media MITRABERITA.NET, Sabtu malam 10 Mei 2025, Nuraqi mengatakan bahwa apa yang disampaikan perwakilan perusahaan daerah tersebut diduga sebagai bentuk pembohongan publik.
“PT PEMA tidak memiliki aktivitas pengelolaan di Aceh Timur, apalagi mempekerjakan mayoritas warga setempat, kalau ada tunjukkan lokasinya,” ujar Nuraqi, penasaran.
Menurutnya, peran PT. PEMA tak lebih hanya sebatas sebagai penjual bahan mentah berupa padatan kristalin berwarna kuning (granule), yang diangkut dari CPP BLOK A Blang Nisam, Aceh Timur, menuju pelabuhan kuala Langsa, lalu dijual ke luar daerah
“Pekerja PEMA di pelabuhan Kuala Langsa dari mandor, buruh, satpam dan tenaga ADM, bukan warga Aceh Timur,” tegasnya membantah pernyataan pihak PEMA.
PT. PEMA dinilai unfairness, mengeksploitasi sumber daya alam, mengkomersilkan, namun enggan berbagi sedikitpun bagi daerah penghasil, dan warga sekitar tambang.
“Jika sekaliber perusahaan daerah tersebut hanya sebagai transporter dan penjual, perusahaan lokal pun mampu,” katanya.
Nuraqi berharap, kontrak PEMA dievaluasi, agar proses pengelolaan sulfur menjadi produk turunan (hilirisasi) atau setidaknya produk setengah jadi hendaknya menjadi skala prioritas.
Bangun industri di wilayah Aceh Timur, gunakan pelabuhan Simpang 3 Julok atau Idi, sehingga menciptakan nilai tambah yang dapat dirasakan oleh masyarakat lingkar tambang dan daerah umumnya,” pungkasnya.
Media MITRABERITA.NET telah meminta tanggapan dari pihak PT PEMA. Pesan WhatsApp yang dikirim ke Humas PT PEMA, Cut Nanda belum mendapat respon.
Sebelumnya, wartawan juga berulang kali meminta tanggapan dari Humas PT PEMA sebagai corong komunikasi perusahaan dengan wartawan, namun belum pernah memberikan tanggapan yang diharapkan atas pertanyaan wartawan MITRABERITA.NET.
Bukan hanya Humas PT PEMA, Dirut PEMA Mawardi Nur juga belum memberikan tanggapan atas sejumlah persoalan yang menjadi sorotan masyarakat melalui media ini.
Penulis: Samsul Bahri | Editor: Redaksi