Perempuan Aceh Ngaku Jadi Korban Perdagangan Orang, KPA Luar Negeri Turun Tangan

  • Bagikan
Perempuan Aceh Ngaku Jadi Korban Perdagangan Orang, KPA Luar Negeri Turun Tangan. Foto: Dok. KPA Luar Negeri

MITRABERITA.NET | Masyarakat Aceh dihebohkan dengan beredarnya informasi tentang seorang anak perempuan Aceh yang mengaku menjadi korban perdagangan manusia di negeri Jiran Malaysia.

Anak yang disebut masih berumur 17 tahun itu mengaku telah menjadi korban perdagangan manusia yang dilakukan oleh agensi. Namun, belum diketahui siapa sosok agen yang disebut-sebut telah menjual anak berinisial PAF itu ke Malaysia.

Sadisnya lagi, perempuan asal Pidie di bawah umur itu mengaku telah menerima kekerasan seksual oleh lima warga orang dari berbagai negara pada saat ia disekap di dalam sebuah kamar hotel.

Informasi terbaru yang diterima media ini, Jumat 27 Desember 2024, anak tersebut kini sudah ditemui oleh Ketua KPA Luar Negeri, Teuku Emi Syamsyumi atau Abu Salam, bersama tim KPA dan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur.

Juru Bicara KPA Luar Negeri, Umar Hakim Ilhami, mengatakan kehadiran KPA Luar Negeri untuk memastikan kondisi perempuan asal Pidie itu dalam keadaan baik-baik saja.

Kata Umar Hakim, Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Malaysia, Hermono, telah bertemu langsung dengan korban pada Rabu malam 25 Desember.

“Abu Salam telah bertemu dengan korban tadi malam, dan saat ini dia berada di bawah perlindungan KBRI untuk menjalani proses investigasi,” ungkap Umar kepada media ini, Jumat 27 Desember.

Pihaknya menjelaskan, korban dilaporkan dalam keadaan sehat meski masih mengalami trauma berat akibat insiden tersebut. “Dubes Hermono juga memastikan bahwa pihak KBRI akan mendampingi korban secara psikologis sebelum melanjutkan wawancara mendalam,” tutur Umar Hakim.

Kata Dubes, yang terpenting saat korban telah berhasil diselamatkan. Dalam waktu dekat segera dilakukan upaya untuk membuat kondisi korban stabil,” katanya.

Ketua KPA Luar Negeri, Abu Salam, juga menyatakan sikap tegas bahwa dirinya tidak akan berkompromi terhadap kejahatan lintas negara terutama terkait perdagangan orang yang melibatkan anak-anak Aceh.

“Kami tidak akan tinggal diam terhadap pelanggaran serius ini, terutama yang menyasar anak di bawah umur. Saya sendiri akan memimpin langkah penyelidikan bersama otoritas Malaysia untuk membongkar jaringan perdagangan manusia yang melibatkan korban ini,” tegas Abu Salam.

Lewat sambungan seluler, Ketua KPA Luar Negeri itu juga menyerukan agar masyarakat lebih waspada terhadap modus perdagangan orang yang semakin masif.

“Kami meminta semua pihak, terutama keluarga, untuk lebih berhati-hati dalam menjaga anak-anak mereka. Perdagangan manusia ini adalah kejahatan terorganisir yang membutuhkan perhatian serius dari semua pihak,” imbaunya.

Selain itu, Abu Salam juga menyampaikan banyak terima kasih atas bantuan dari pengurus Gulam Boss Pon Datuk Mansur, Tgk Raman, Tgk Mansur dan seluruh jajaran yang telah ikut membantu dalam persoalan tersebut.

  • Bagikan