Drama sembilan gol di Old Trafford berakhir dengan skor 5-4 untuk kemenangan United, yang lolos ke semi-final dengan agregat 7-6.
MITRABERITA.NET | Manchester United belum menyerah. Setelah comeback luar biasa melawan Lyon di perempat-final Liga Europa, mimpi Setan Merah untuk meraih satu-satunya trofi musim ini masih hidup.
Kemenangan ini merupakan cerminan karakter tim Setan Merah. Dari unggul 2-0, tertinggal 2-4, hingga akhirnya membalikkan skor di menit-menit akhir perpanjangan waktu.
Pasukan Ruben Amorim ini berhasil menunjukkan mental baja mereka. Gol penalti Bruno Fernandes, tembakan Kobbie Mainoo, dan sundulan Harry Maguire jadi penentu dalam malam penuh ketegangan.
Namun, di balik euforia kemenangan, kelemahan masih membayangi. Kebobolan empat gol di kandang menunjukkan lini belakang United masih jauh dari kata solid.
Gol lunak dari Nicolas Tagliafico dan penalti akibat kesalahan Luke Shaw menunjukkan bahwa fokus dan disiplin harus diperbaiki jika ingin memenangkan trofi Liga Eropa.
Amorim tentu punya pekerjaan rumah besar. Lawan berikutnya, Athletic Bilbao di semifinal, bukan tim yang mudah. Pertandingan itu juga menjadi penentu untuk mewujudkan mimpi meraih trofi dan mengamankan tiket Liga Champions musim depan.
Itu sebabnya, Man United harus tampil lebih konsisten, khususnya dalam bertahan. Lini belakang Setan Merah sangat rapuh terlihat pada pertandingan terakhir.
Di sisi lain, performa individual seperti Mainoo dan Fernandes memberi harapan. Mainoo tampil dewasa dalam laga besar, sementara Fernandes terus jadi motor serangan yang tak tergantikan. Momentum kemenangan ini harus dijaga karena mimpi Setan Merah belum berakhir.
Liga Europa kini menjadi harapan terakhir. Trofi ini bukan hanya soal gengsi Eropa, tapi juga soal menyelamatkan musim dan mengembalikan harga diri klub.
Pertandingan yang sangat dramatis di Old Trafford tadi malam merupakan bukti bagi MU bahwa mimpi itu masih layak diperjuangkan.
