MITRABERITA.NET | Aksi kemanusiaan yang digerakkan Mata Garuda Aceh dalam merespons bencana besar yang melanda sejumlah wilayah di Aceh menunjukkan hasil yang luar biasa.
Hingga Ahad (30/11/2025) pukul 14.59 WIB, total donasi yang berhasil dikumpulkan mencapai lebih dari Rp 40 juta, dengan tingkat distribusi bantuan menyentuh 99%, menyisakan dana kurang dari Rp 10 ribu.
Capaian ini diraih meskipun kondisi lapangan sangat menantang. Gangguan jaringan dan akses jalan yang rusak parah di banyak wilayah terdampak sempat menghambat pelaporan dan koordinasi.
Namun, seluruh dana telah dialokasikan untuk kebutuhan darurat seperti logistik, air bersih, obat-obatan, perlengkapan bayi, hingga bantuan khusus bagi warga yang tidak dapat menjangkau pos umum.
Bantuan mengalir dari berbagai penjuru, mulai dari donatur individu, dukungan Mata Garuda Pusat, Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) dari sejumlah negara, organisasi diaspora Aceh di luar negeri, hingga komunitas lokal di wilayah provinsi.
Besarnya keragaman sumber bantuan ini mencerminkan kuatnya solidaritas global terhadap masyarakat Aceh yang tengah berjuang melewati masa sulit.
Upaya penyaluran bantuan telah menjangkau lebih dari 40 desa di Aceh Utara, Pidie, Pidie Jaya, Aceh Timur, Lhokseumawe, dan Bireuen.
Titik distribusi bahkan menyentuh wilayah-wilayah terpencil dan terisolir seperti Meunasah Meuria, Keude Jungka Gajah, Seuneubok Keuyun, Meunasah Lhok, Lancang, Geurudong Pasee, Puloe Blang, Paloh Lada, Dayah Kruet, Matang Kuli, Syamtalira Aron, serta desa-desa pesisir lainnya. Jangkauan luas ini menjadi bukti efektivitas mobilisasi relawan serta jaringan akar rumput.
Kekuatan jaringan inilah yang menjadi kunci. Alumni LPDP Aceh yang tergabung dalam Mata Garuda berada hampir di seluruh kabupaten/kota sehingga memudahkan pemetaan kebutuhan dan pengiriman bantuan lintas wilayah.
Ditambah hampir 100 pemuda desa terdampak yang menjadi relawan lokal, distribusi dapat dilakukan dengan cepat meski medan sangat sulit dan transportasi terbatas.
Ketua Mata Garuda Aceh, Wildan Sani Rasyid, menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang turut membantu.
“Alhamdulillah, bantuan tersalurkan dengan cepat meski tantangannya berat, baik dari sisi geografis maupun jaringan. Capaian 99% ini bukti nyata solidaritas para alumni dan relawan lokal. Kami siap terus berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk memastikan bantuan tepat sasaran,” ujarnya.
PIC Program Tanggap Bencana, Ajmir Akmal, menegaskan bahwa keberhasilan ini merupakan hasil kerja kolektif.
“Ini kerja kemanusiaan berbasis solidaritas. Berkat relawan dari berbagai kabupaten dan pemuda desa, bantuan berhasil menjangkau lebih dari 40 desa. Kami berterima kasih kepada seluruh donatur dan mitra lapangan,” katanya.
Editor: Redaksi













