MITRABERITA.NET | Pemain Muda Barcelona mencuri perhatian dalam laga penuh drama di leg pertama Semifinal Liga Champions antara Barcelona vs Inter Milan, Kamis 1 Mei 2025 dini hari.
Lamine Yamal, sosok remaja 17 tahun itu tampil bak pahlawan di tengah kekacauan, mencetak gol indah dan menjadi simbol kebangkitan Barcelona saat menjamu Inter Milan yang lebih dulu unggul.
Pertandingan yang berlangsung di Estadi Olímpic Lluis Company itu tak ubahnya sebuah opera sepak bola yang berlangsung penuh tensi, kejutan, dan momen luar biasa.
Namun, di antara enam gol dan serbuan bintang lapangan, satu hal paling mencolok yaitu Yamal seolah, yang berhasil ‘mempermalukan’ bayang-bayang legenda klub, Lionel Messi, dengan performa magis yang membuat semua mata tertuju padanya.
Barcelona seolah kehilangan kendali di awal laga. Baru 30 detik laga berjalan, Marcus Thuram mengejutkan publik tuan rumah dengan gol kilat.
Petaka berlanjut di menit ke-21 saat Denzel Dumfries menambah keunggulan Inter Milan dengan tendangan akrobatik yang sulit dipercaya.
Namun, hanya tiga menit setelah gol kedua Inter, lahirlah secercah harapan dari kaki kiri Lamine Yamal, dengan ketenangan luar biasa di usianya yang terbilang sangat muda.
Bola melengkungkan dari sisi kanan kotak penalti ke tiang jauh membuat publik kagum. Seisi stadion bergemuruh. Gol itu bukan hanya indah, tapi menjadi pembangkit semangat Barcelona.
Tak berhenti di situ, Ferran Torres menyusul dengan gol penyama di menit ke-38. Babak pertama berakhir dalam keadaan imbang 2-2 dan stadion kembali bersemangat.
Babak kedua membawa kisah baru. Dumfries kembali menghantui dengan gol keduanya di menit ke-63, membawa Inter unggul lagi. Tapi hanya dua menit berselang, sebuah momen konyol mengubah segalanya.
Tembakan Raphinha membentur tiang, memantul ke punggung kiper Yann Sommer, dan masuk ke gawangnya sendiri. Skor 3-3 bertahan hingga akhir laga.
Meski Lionel Messi tak lagi mengenakan seragam Barcelona, atmosfer pertandingan seperti ini biasanya lekat dengan kenangan akan magis sang legenda.
Namun malam itu, Lamine Yamal menulis kisahnya sendiri. Bukan sebagai pelengkap, tapi sebagai pusat cerita. Dengan gol dan penampilannya, Yamal seakan berkata pada dunia, “Era baru Barcelona telah dimulai.”
Editor: Tim Redaksi