Indeks

Komisi XII DPR RI Didesak Kawal Seleksi Calon Kepala BPMA

  • Bagikan
Kantor BPMA. Foto: Info Publik

Komisi XII DPR RI Didesak Kawal Seleksi Calon Kepala BPMA. Foto:

MITRABERITA.NET | Generasi Intelektual Muda (GIM) mendesak anggota Komisi XII DPR RI asal Aceh agar berperan aktif dalam mengawal proses seleksi Kepala Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA).

Menurut GIM, proses seleksi calon Kepala BPMA terkesan dilakukan dengan tergesa-gesa, sehingga berpotensi untuk membuka celah bagi kepentingan pribadi pihak tertentu dan memicu keresahan di masyarakat.

Ketua GIM, Muhammad Akhyar, juga mengingatkan kepada Penjabat (Pj) Gubernur Aceh Safrizal ZA untuk bersikap bijak dan mempertimbangkan berbagai aspek, termasuk tidak boleh memaksakan proses seleksi tanpa mempertimbangkan masukan dari DPR Aceh dan DPR RI.

“Langkah ini penting untuk mencegah polemik yang dapat mengganggu stabilitas Pemerintahan Aceh, terutama saat ini Aceh sedang berada dalam masa transisi menuju pemerintahan definitif,” ujarnya, Rabu 25 Desember 2024.

Menurut Akhyar, Kepala BPMA yang terpilih harus mampu berkolaborasi dengan Pemerintahan Aceh yang baru dalam mendukung berbagai agenda perbaikan ekonomi dan kemandirian energi Aceh ke depan.

Karena itu, ia menekankan bahwa seleksi ini harus dilakukan dengan mengedepankan transparansi, akuntabilitas, dan profesionalisme, bukan sekadar menjadi arena kompromi politik.

“Jika Pj Gubernur tetap memaksakan proses seleksi tanpa mendengar aspirasi publik, maka hal ini dapat menimbulkan kecurigaan akan adanya motif pribadi di balik keputusan tersebut,” ujarnya.

“Sebagai penjabat sementara yang diamanahkan Kementerian Dalam Negeri, seharusnya beliau menjaga stabilitas, bukan malah memperburuk kondisi pemerintahan di masa transisi ini,” tambahnya.

GIM juga menyerukan kepada anggota DPR RI khususnya anggota Komisi XII asal Aceh untuk segera bertemu dengan Pj Gubernur Aceh guna memastikan proses seleksi Kepala BPMA berjalan sesuai prinsip tata kelola pemerintahan yang baik.

“Kami berharap BPMA di masa depan benar-benar menjadi lembaga strategis yang berkontribusi nyata terhadap kesejahteraan masyarakat Aceh dan keberlanjutan ekonomi daerah,” tutup Akhyar.

  • Bagikan
Exit mobile version