Daerah  

Khawatir dengan Stabilitas Keamanan, UNHCR Didesak Pindahkan Imigran Rohingya

UNHCR Didesak Pindahkan Imigran Rohingya. Foto: Ilustrasi - boat diduga membawa imigran Rohingya

MitraBerita | Meningkatnya jumlah imigran Rohingya yang terdampar di perairan Aceh mengundang kekhawatiran terkait stabilitas keamanan daerah.

Pada Jumat 18 Oktober 2024, sebuah kapal yang membawa puluhan imigran Rohingya terlihat di Pelabuhan Padang Bakau, Kecamatan Labuhanhaji, Aceh Selatan.

Ketua Pandawa Lima Aceh Selatan, Hanzirwan, mengungkapkan, masyarakat dan Muspika Labuhanhaji telah memberikan bantuan makanan dan minuman kepada para imigran yang terdampar di tengah laut, sekitar dua mil dari pelabuhan.

Namun, dia menegaskan pentingnya kehadiran UNHCR untuk segera memindahkan para imigran tersebut dari Aceh Selatan. “Situasi dan kondisi daerah ini tidak memungkinkan untuk menampung mereka terlalu lama,” ujarnya.

Kepada media ini, Hanzirwan menjelaskan bahwa kehadiran imigran Rohingya dapat membawa lebih banyak mudharat daripada manfaat bagi masyarakat setempat.

Ia khawatir akan terjadi gangguan terhadap stabilitas keamanan, terutama menjelang Pilkada 2024. “Ada kekhawatiran akan munculnya perdagangan manusia yang menguntungkan pihak tertentu,” katanya.

Hanzirwan juga menyoroti masalah kebersihan dan pergaulan bebas di yang diduga dilakukan dalam lingkungan imigran, yang berpotensi menciptakan dampak negatif bagi masyarakat lokal.

Dalam konteks ekonomi, Hanzirwan menegaskan bahwa Aceh Selatan saat ini sedang mengalami kesulitan, terutama akibat musibah banjir. “Masyarakat dan pemerintah daerah harus mengutamakan pemulihan lokal, bukan memprioritaskan pengungsi,” tambahnya.

“Kami meminta agar pengungsi Rohingya segera dipindahkan dari Aceh Selatan sebelum menimbulkan persoalan baru yang tak diinginkan,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *