MITRABERITA.NET | Kementerian Agama (Kemenag) menginisiasi langkah progresif dengan mendorong Penyuluh Agama di seluruh Indonesia untuk mengusung misi pelestarian lingkungan dalam setiap kegiatan penyuluhannya.
Melalui kampanye gaya hidup bebas sampah (Zero Waste Lifestyle) dan pemanfaatan sampah organik menjadi ekoenzim, Kemenag berharap penyuluh agama mampu menjadi agen perubahan sosial demi menyelamatkan bumi.
Gagasan ini disampaikan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Abu Rokhmad, dalam Webinar Hari Lahir Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia (IPARI) bertajuk “Zero Waste Lifestyle, Pembuatan dan Manfaat Eco Enzyme, serta Peran Penyuluh Agama dalam Pelestarian Lingkungan” pada Rabu 21 Mei 2025 lalu.
Abu menegaskan bahwa pendekatan Zero Waste bukan hanya solusi praktis, tetapi juga langkah besar dalam memperbaiki relasi manusia dengan alam.
“Persoalan ini kerap dianggap sepele namun sulit diselesaikan, terutama pada proses akhir pembuangannya,” ujar Abu.
Ia menjelaskan pentingnya data dan pemetaan jangkauan penyuluhan agar dampak gerakan dapat diukur secara konkret. Menurutnya, posisi penyuluh Agama sangat strategis.
“Ini upaya kita merawat bumi, melengkapi langkah-langkah sebelumnya seperti gerakan penanaman sejuta pohon matoa. Bumi merupakan rumah bersama yang wajib dirawat oleh seluruh umat manusia,” tegas Abu.
Dalam webinar tersebut, pelopor Gerakan Ekoenzim Internasional asal Penang, Malaysia, dr. Joeon Oon, juga memberikan pandangannya. Ia menyoroti bahwa pengelolaan sampah masih menjadi tantangan lingkungan terbesar.
Metode seperti pembakaran dan penimbunan hanya memperburuk kondisi lingkungan akibat polusi.
Selama lebih dari dua dekade, dr. Joeon telah mempromosikan manfaat ekoenzim yang dihasilkan dari fermentasi limbah organik seperti sisa buah, sayur, air, dan gula atau molase.
Ia menekankan bahwa proses pembuatannya sangat sederhana dan dapat dilakukan oleh siapa saja. “Cara ini sangat sederhana, dan bisa dimulai dari rumah kita masing-masing,” ungkapnya.
Dr. Joeon menjelaskan bahwa ekoenzim memiliki berbagai manfaat praktis, mulai dari digunakan sebagai pembersih serbaguna untuk rumah tangga hingga sebagai pupuk alami yang ramah lingkungan.
“Produk ini berkontribusi besar dalam pelestarian lingkungan karena mengandung senyawa alami yang tidak merusak alam,” kata dr. Joeon.
Editor: Redaksi