MITRABERITA.NET | Menghadapi era digital yang kian berkembang, Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Marthunis, ST., D.E.A., mengajak siswa di seluruh jenjang pendidikan untuk berpartisipasi dalam kompetisi Bebras, sebuah ajang internasional yang dirancang untuk mengasah keterampilan berpikir komputasional. Kompetisi ini akan berlangsung secara online dari tanggal 11 hingga 16 November 2024.
Marthunis menyampaikan bahwa Bebras bukan sekadar kompetisi biasa, melainkan langkah strategis untuk mengenalkan konsep pemrograman dan algoritma kepada siswa melalui tantangan-tantangan menarik.
“Melalui Bebras, siswa diajak berpikir logis, sistematis, dan kreatif dalam memecahkan masalah, keterampilan yang sangat dibutuhkan di dunia modern,” ujarnya.
Menurut Marthunis, kemampuan berpikir komputasional (computational thinking)menjadi esensial di tengah perkembangan teknologi yang begitu pesat. “Kompetisi ini bukan hanya soal menang atau kalah, tetapi tentang menggali potensi diri dan mempersiapkan diri untuk tantangan masa depan,” tambahnya.
Pendaftaran untuk mengikuti Bebras kini telah dibuka secara online. Marthunis mendorong seluruh sekolah di Aceh untuk mendukung siswa mereka agar ikut serta. Ia juga berharap peran aktif guru dan orang tua dalam memberikan dukungan penuh kepada siswa untuk berpartisipasi.
“Kami ingin agar siswa Aceh siap menghadapi dunia yang berbasis teknologi. Dengan keterampilan ini, mereka akan lebih percaya diri dalam menghadapi tantangan global,” jelas Marthunis.
Lebih lanjut, Marthunis menekankan pentingnya adaptasi terhadap teknologi informasi dan komunikasi yang berkembang cepat. Ia menyebutkan bahwa kemampuan berpikir komputasional kini sudah sepatutnya menjadi bagian dari kurikulum pendidikan.
“Dengan mengikuti Bebras, siswa tidak hanya mendapatkan ilmu baru tetapi juga pengalaman berharga yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan dunia kerja di masa mendatang,” ungkapnya.
Bebras diharapkan menjadi ajang bagi siswa Aceh untuk bertukar pengetahuan dan berkompetisi sehat dengan peserta lain dari berbagai daerah. Selain itu, kegiatan ini menjadi peluang bagi siswa untuk memperluas jaringan dan wawasan mereka.
Marthunis optimis bahwa keikutsertaan dalam Bebras akan menumbuhkan kesadaran siswa Aceh tentang pentingnya berpikir komputasional dan menumbuhkan minat untuk terus mengembangkan keterampilan abad 21.
“Ini langkah konkret untuk pendidikan berkualitas yang siap menghadapi perubahan zaman,” pungkasnya.
Dengan adanya kegiatan Bebras, Dinas Pendidikan Aceh berharap dapat mencetak generasi muda yang lebih inovatif, cerdas, dan siap bersaing di dunia global.