MitraBerita | Pemerintah Kota Banda Aceh pernah mengalami masalah hutang yang sangat besar pada akhir masa pemerintahan Walikota dan Wakil Walikota Banda Aceh, Aminullah Usman dan Zainal Arifin atau Pemerintahan periode 2017-2022.
Hutang Banda Aceh saat itu mencapai ratusan miliar atau 158 Miliar rupiah, sehingga membuat Banda Aceh sempat disorot sejumlah kalangan karena dinilai tidak cakap dalam mengelola anggaran serta terkesan terlalu memaksakan kehendak yang mengakibatkan Pemko Banda Aceh terhutang banyak.
Beruntungnya, Amiruddin yang dipercayakan menjadi Pj Walikota Banda Aceh menggantikan Pj Walikota Bakri Siddiq, memilih lebih mengutamakan kepentingan orang banyak dan membayar semua hutang peninggalan masa pemerintahan Aminullah Usman.
Nah, Teuku Irwan Djohan sebagai salah satu calon Walikota Banda Aceh yang maju pada Pilkada Banda Aceh tahun 2024, mengatakan hutang itu sebenarnya tidak perlu ada apalgi merugikan Banda Aceh andai saja saat itu tidak dipaksakan dalam perencanaan anggaran yang dianggap ugal-ugalan.
“Sebenarnya memang tidak perlu berhutang kalau perencanaan anggaran dan keuangan bisa dilakukan dengan baik antara eksekutif dengan legislatif,” ungkap Irwan Djohan.
Hal itu disampaikan Irwan Djohan, menanggapi pertanyaan wartawan MitraBerita, usai mendaftar sebagai Calon Walikota Banda Aceh di Kantor KIP Banda Aceh, pada Kamis 29 Agustus 2024 lalu. Anggota DPR Aceh dua periode itu mengatakan, harusnya tidak ada hutang sebesar itu jika pemerintahan saat itu menahan diri.
Ke depan, pasangan Irwan Djohan-Khairul Amal akan sangat memperhatikan pengelolaan anggaran agar tidak merugikan warga Kota Banda Aceh dengan hutang yang tidak perlu seperti yang terjadi pada pemerintahan periode sebelumnya.
Menurut Politisi Partai NasDem yang dikenal sangat transparan itu, eksekutif dan legislatif harus memperhatikan hal itu dengan baik jika tidak ingin kembali berhutang seperti pemerintahan sebelumnya.
Saat itu, Pj Walikota Amiruddin terpaksa harus menahan diri demi melunasi hutang-hutang peninggalan Walikota sebelumnya. Irwan Djohan memastikan tidak akan memaksakan kepentingan pribadi yang mengakibatkan kerugian bagi kota yang sangat ia cintai.
“Jangan sudah tau pendapatan hanya sekian tapi dipaksakan dilebihkan supaya bisa memasukkan program-program kita dalam anggaran pengeluaran atau belanja, nanti tidak akan terwujud PAD atau pendapatan sekian itu, karena pada saat dianggarkan memang sudah dengan angka yang tidak rasional,” jelasnya.
“Apalagi kemarin itu misalnya ada titipan-titipan di akhir masa jabatan, harus dieksekusi lebih awal dan sebagainya, akhirnya terhutang. Banyak rekanan yang sudah melaksanakan pekerjaan tapi tidak dibayar.”
Seperti diberitakan waspadaaceh.com, pada 31 Mei 2022 atau menjelang berakhirnya masa jabatan Aminullah Usman-Zainal Arifin, Anggota DPRK Banda Aceh dari Fraksi Gerindra, Ramza Harli, saat itu meminta kepada Aminullah Usman dan Zainal Arifin untuk segera menyelesaikan hutang Pemerintah Kota Banda Aceh.
Ramza menyampaikan hal itu dalam sebuah rapat paripurna tentang pembentukan Panitia Khusus (Pansus) Pengawasan Penyelesaian Utang Pemerintah Kota Banda Aceh, Senin 30 Mei 2022.
“Alhamdulillah kami menyambut baik pembentukan pansus ini mengingat masa jabatan Wali Kota dan Wakil Wali Kota hampir selesai, kurang lebih sekitar satu bulan lagi,” kata Ramza saat melakukan interupsi dalam rapat paripurna di Gedung DPRK Banda Aceh.
Saat itu, Ramza berharap agar Aminullah Usman bertanggung jawab untuk melunasi hutang sebesar 158,7 Miliar, sebelum ia lengser dari jabatan orang nomor satu di Kota Banda Aceh.
Ramza sempat mengutarakan bahwa hutang tahun 2021 bisa menguras anggaran tahun 2022. Politisi Gerindra itu pun mengingatkan Aminullah untuk menghentikan semua paket proyek yang sedang ditender, baik itu dari dana Otsus, DAK, maupun DAU, tujuannya untuk melunasi utang.
Namun, hingga berakhir masa jabatannya, Aminullah-Zainal gagal melunasi hutang Pemko. Sehingga, Pj Walikota Aminuddin menjadi pahlawan yang berinisiatif menyelamatkan keuangan Banda Aceh dengan melunasi semua hutang peninggalan pejabat yang kini kembali mencalonkan diri sebagai calon Walikota Banda Aceh tersebut.