Daerah  

HUT Kota Jantho dan Sejarah Berdirinya Aceh Besar: Momentum Refleksi Identitas dan Warisan Daerah

HUT Kota Jantho dan Sejarah Berdirinya Aceh Besar. Foto: MC Aceh Besar

 

MITRABERITA.NET | Menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Jantho yang ke-42, Pemerintah Kabupaten Aceh Besar menggelar rapat persiapan pada Kamis 1 Mei 2025, di Gedung Dekranasda Aceh Besar, Gampong Gani, Kecamatan Ingin Jaya.

Rapat ini menjadi lebih dari sekadar teknis perayaan. Kali ini peringatan HUT Kota Jantho berubah menjadi momen penting untuk merefleksikan sejarah dan jati diri Kabupaten Aceh Besar yang sebenarnya.

Rapat dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Aceh Besar, Drs Syukri A Jalil, bersama Ketua DPRK Aceh Besar Abdul Muchti, Wakil Ketua I Naisabur, Wakil Ketua II Muksin, serta sejumlah pejabat penting seperti asisten Sekda, sejumlah anggota DPRK, dan Kepala Badan Kesbangpol Aceh Besar.

Dalam rapat tersebut, diputuskan bahwa perayaan HUT Kota Jantho ke-42 yang sejatinya jatuh pada 3 Mei 2025 akan digelar pada Seni, 5 Mei 2025. Tujuannya untuk menghormati peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang berlangsung hari ini, Jumat 2 Mei.

Momentum Refleksi Identitas dan Warisan Daerah

Namun yang paling menarik perhatian dalam rapat tersebut adalah pernyataan visioner dari Wakil Bupati Syukri, yang menyoroti pentingnya menghidupkan kembali ingatan kolektif akan sejarah berdirinya Kabupaten Aceh Besar.

“Selama ini kita rutin memperingati Hari Lahir Kota Jantho, namun belum pernah sekalipun memperingati hari lahir Kabupaten Aceh Besar,” ungkapnya.

“Padahal Aceh Besar memiliki sejarah panjang sebelum pemekaran dengan Kota Banda Aceh dan pemindahan pusat pemerintahan ke Kota Jantho,” sambungnya .

Wabup Syukri menekankan bahwa wacana ini bukan untuk menyaingi peringatan HUT Kota Jantho, melainkan memperkuat fondasi sejarah dan identitas daerah bagi generasi muda.

“Ini bukan untuk membuyarkan semangat perayaan HUT Kota Jantho, melainkan sebagai upaya kita mengingat sejarah berdirinya Kabupaten Aceh Besar kepada generasi mendatang,” jelas Syukri.

Langkah konkret pun segera dirancang. Wabup Syukri menyatakan bahwa pihaknya akan menelusuri referensi, dasar hukum, serta legalitas penetapan Hari Lahir Kabupaten Aceh Besar agar dapat diresmikan dalam waktu dekat.

“Meskipun nanti akan menjadi perayaan perdana, namun harus tetap kita tegaskan bahwa Aceh Besar telah berdiri sejak tahun 1956. Ini harus menjadi catatan penting dalam pembangunan identitas dan sejarah daerah kita,” terangnya.

Peringatan HUT Kota Jantho tahun ini tidak hanya menjadi ajang perayaan seremonial, tetapi juga momentum krusial untuk menggali dan mengukuhkan akar sejarah Aceh Besar.

Di balik perayaan kota administratif yang lahir pada awal dekade 1980-an, tersimpan warisan panjang daerah yang telah berdiri hampir tujuh dekade.

Dengan semangat refleksi dan kebersamaan, Aceh Besar menatap masa depan sambil merangkul sejarah, sebuah langkah penting menuju pembangunan yang tidak tercerabut dari akar budaya dan jati diri.

Editor: Redaksi