MitraBerita | Ketua DPD Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (APERSI) Provinsi Aceh, Marlina, hadir dalam Rapat Koordinasi (Rakor) dan Expo Perumahan yang diselenggarakan oleh Dinas Perkim Aceh.
Acara yang berlangsung di sebuah hotel di Banda Aceh, pada Rabu 23 Oktober 2024 tersebut menjadi platform penting untuk memaparkan perkembangan dan tantangan dalam sektor perumahan di Aceh.
Dalam kesempatan tersebut, Marlina menyampaikan data terkini mengenai perumahan di bawah naungan APERSI Aceh, termasuk informasi penting tentang ketersediaan rumah subsidi di berbagai kabupaten dan kota.
Ia menjelaskan bahwa APERSI berkomitmen untuk menyediakan hunian yang layak bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dan menengah (MBM) melalui pembangunan rumah subsidi, serta rumah komersil dan Tabungan Wajib Perumahan (TWP).
“Jumlah unit rumah subsidi yang sudah terbangun atau dalam tahap pembangunan di Aceh saat ini mencapai 1.295 unit. Selain itu, terdapat 364 unit rumah non-subsidi dan 63 unit rumah TWP,” jelas Marlina.
Dengan total keseluruhan mencapai 1.659 unit, target untuk pembangunan rumah di Aceh adalah 2.292 unit.
Marlina juga menyoroti berbagai tantangan yang dihadapi para pengembang dalam proses pembangunan. Ia mencatat kendala seperti kuota rumah subsidi yang terbatas, regulasi yang kompleks, dan proses penerbitan Sertifikat Hak Milik (SHM) yang lambat.
“Kami berharap pemerintah daerah dan stakeholder dapat memberikan perhatian serius untuk mengatasi masalah ini,” tambahnya.
Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan dari berbagai kabupaten dan kota di Aceh, yang menunjukkan komitmen bersama untuk meningkatkan sektor perumahan di daerah.
Dengan dukungan dari semua pihak, APERSI Aceh berharap dapat mempercepat pembangunan perumahan yang berkelanjutan dan aksesibel bagi seluruh masyarakat Aceh.