MitraBerita | DPD APERSI Aceh mengapresiasi langkah Ketua Umum DPP APERSI yang tak kenal lelah memperjuangkan penambahan kuota rumah bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
Langkah DPP APERSI disambut hangat oleh para pengembang di seluruh Indonesia, yang selama ini menghadapi tantangan berat akibat habisnya kuota rumah bersubsidi.
“Dalam beberapa tahun terakhir, permintaan akan rumah bersubsidi terus meningkat, sementara kuota yang tersedia kian terbatas,” ujarnya, pada Media ini, Ahad 29 September 2024.
Hal ini telah menciptakan ketidakpastian di kalangan pengembang, banyak diantaranya yang terpaksa mencari pinjaman dengan bunga tinggi untuk melanjutkan proyek-proyek mereka.
Marlina, Ketua DPD APERSI Aceh, menekankan pentingnya penambahan kuota ini bagi stabilitas sektor perumahan. “Alhamdulillah, berkat perjuangan APERSI, kuota FLPP akhirnya ditambah. Ini merupakan langkah positif yang sangat dinanti-nanti,” ujarnya.
Penambahan Kuota FLPP
Kuota Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) yang baru-baru ini ditambah sebanyak 34.000 unit menjadi harapan baru bagi banyak pengembang.
Junaidi Abdilah, Ketua Umum DPP APERSI, dalam audiensi dengan perwakilan Kementerian Keuangan dan BP Tapera, mengungkapkan bahwa pencairan kuota tambahan ini dijadwalkan akan dilakukan dalam waktu dekat.
“Pencairan ini akan sangat membantu mengatasi gejolak yang terjadi di lapangan akibat kekurangan kuota subsidi. Kami berharap ini segera terealisasi,” kata Junaidi.
Namun, tantangan masih ada di depan mata. Junaidi mencatat bahwa banyak pengembang telah mengalami kerugian dan menghadapi kesulitan akibat ketidakpastian yang berlarut-larut.
“Kami tidak mendapatkan informasi jelas tentang proses pencairan tambahan kuota FLPP dari pemerintah. Audiensi hari ini memberikan harapan, tetapi sebelumnya, kegaduhan ini dibiarkan tanpa penjelasan yang memadai,” tambahnya.
Pernyataan dari Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto, yang mengumumkan penambahan kuota FLPP dari 166.000 unit menjadi 200.000 unit, seharusnya menjadi titik awal untuk perbaikan.
Namun, hingga kini, realisasi pencairan dana tambahan masih dalam tahap proses. Pihak Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat juga menegaskan bahwa mereka sedang bekerja sama dengan Kementerian Keuangan untuk mempercepat pencairan dana ini.
Dampak Positif bagi Masyarakat
Dengan penambahan kuota FLPP, diharapkan lebih banyak masyarakat MBR dapat memiliki akses terhadap rumah layak huni. Program ini tidak hanya penting untuk memenuhi kebutuhan tempat tinggal, tetapi juga untuk memulihkan kepercayaan dan stabilitas di pasar perumahan.
“Kami percaya bahwa dengan dukungan pemerintah dan koordinasi yang baik antara semua pihak, program ini dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat,” ungkap Marlina.
Melalui perjuangan DPD APERSI Aceh dan DPP APERSI, tampak jelas komitmen mereka untuk meningkatkan aksesibilitas perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
Dengan penambahan kuota FLPP yang akan segera terealisasi, diharapkan proyek pembangunan dapat kembali bergeliat, menciptakan lapangan kerja, dan mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.
Di tengah tantangan yang ada, harapan untuk masa depan yang lebih baik tetap terjaga, seiring dengan langkah-langkah konkret dalam memastikan setiap warga negara memiliki hak untuk tinggal di rumah yang layak.