Forum PRB Aceh Gelar Simulasi Bencana Gempa Bumi dan Tsunami

Forum PRB Aceh Gelar Simulasi Bencana Gempa Bumi dan Tsunami. Foto: Dokumen untuk MITRABERITA.NET

–Dalam Rangka Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) 2025–

MITRABERITA.NET | Dalam rangka memperingati Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) 2025 yang jatuh pada 26 April, Forum Pengurangan Risiko Bencana (Forum PRB) Aceh menggelar Simulasi Bencana Gempa Bumi dan tsunami di Kota Banda Aceh.

Ada dua sekolah yang menjadi pusat simulasi bencana alam gempa bumi dan tsunami tersebut, yaitu SMA Negeri 6 Banda Aceh di Lamjabat, dan SD Negeri 71 Banda Aceh di Mibo.

Ketua Forum PRB Aceh, Hasan Dibangka, mengatakan kegiatan ini merupakan bagian dari upaya meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat, khususnya di lingkungan sekolah.

“Forum PRB memfasilitasi pelaksanaan simulasi ini untuk mendukung suksesnya HKB 2025 dan membangun budaya kesiapsiagaan di kalangan pelajar,” ujarnya, pada MITRABERITA.NET, Sabtu 26 April 2025.

Simulasi dimulai tepat pukul 10.00 WIB dengan dibunyikannya sirene sebagai tanda terjadinya gempa bumi. Guru dan siswa yang sedang melaksanakan kegiatan belajar mengajar langsung bergerak cepat, melindungi kepala, dan mencari titik-titik aman di dalam ruang kelas.

Beberapa menit kemudian, guru mengarahkan siswa untuk melakukan evakuasi menuju titik kumpul yang telah ditentukan, sekaligus melakukan simulasi penyelamatan bagi siswa yang “terluka”.

Kepala SMA Negeri 6 Banda Aceh, Khairurazi, M.Pd., menyebutkan bahwa kegiatan ini merupakan inisiatif sekolah yang melibatkan Forum PRB Aceh sebagai fasilitator.

“Simulasi ini bertujuan meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan bencana di kalangan siswa dan guru. Harapannya, kami dapat meminimalkan risiko dan menyelamatkan siswa-siswa kami jika suatu saat terjadi bencana,” kata Khairurazi.

Sementara itu, di SD Negeri 71 Banda Aceh, simulasi dilakukan secara mandiri tanpa pemberitahuan atau sosialisasi sebelumnya.

Kepala SD 71 Banda Aceh, Khamisah, S.Pd., M.Pd., mengatakan simulasi tanpa persiapan ini bertujuan melatih siswa dan guru untuk merespons gempa bumi secara cepat dan spontan.

“Saat sirene berbunyi, siswa langsung bergerak mengamankan diri dengan melindungi kepala menggunakan tas masing-masing dan menuju titik kumpul yang telah ditentukan,” jelasnya.

Khamisah menambahkan, kegiatan seperti ini sangat penting dalam menumbuhkan kesadaran akan pentingnya kesiapsiagaan.

“Dengan rutin melakukan simulasi, kita bisa meningkatkan keselamatan dan mengurangi risiko bencana di lingkungan sekolah,” tegasnya.

Forum PRB Aceh berharap kegiatan ini dapat menjadi contoh nyata penguatan budaya kesiapsiagaan bencana di sekolah sekolah, demi menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan tangguh terhadap risiko bencana.

Penulis: Husnul Hidayat | Editor: Redaksi