MITRABERITA.NET | Harga emas di Kota Banda Aceh mengalami lonjakan tajam dalam lima tahun terakhir. Jika pada April 2020 harga emas perhiasan berada di angka Rp 2.750.000 per mayam (belum termasuk ongkos pembuatan), maka pada April 2025 ini telah menembus Rp 6.000.000 per mayam.
Kenaikan ini berarti harga emas naik lebih dari 100 persen hanya dalam kurun waktu lima tahun. Data awal pada 14 April 2020 menunjukkan harga emas Rp 2.750.000/mayam. Saat itu, sebagian besar masyarakat Aceh lebih memilih menjual emas karena nilai jual yang menguntungkan.
“Karena harga emas sedang tinggi saat ini, jadi banyak masyarakat yang menjualnya. Alasannya karena lagi mahal, dan kalau harga turun beli lagi,” ujar Murizal, seorang pedagang emas di Jalan Tgk Chik Pante Kulu, kepada Serambinews pada 2020 lalu.
Kini, situasi berbeda kembali terjadi. Pada Rabu 16 April 2025, harga emas kembali mencetak rekor baru di Banda Aceh, menyentuh angka Rp 6 juta per mayam.
Informasi ini dipublikasikan oleh Toko Emas Bina Nusa melalui akun Instagram resmi mereka @bina.nusa, dan langsung menjadi sorotan masyarakat.
Kenaikan harga emas ini memicu dua reaksi yang kontras. Sebagian masyarakat berbondong-bondong menjual emas lama untuk mendapatkan keuntungan maksimal, sementara lainnya justru memilih membeli sebelum harga kembali naik lebih tinggi.
Tren ini menunjukkan bahwa emas tetap menjadi salah satu instrumen investasi yang diminati masyarakat Aceh, sekaligus menjadi penanda perubahan daya beli dan strategi keuangan rumah tangga dalam menghadapi fluktuasi ekonomi.