MitraBerita | Dalam tausiah subuh yang disampaikan di Masjid Al Faizin, Lampeuneurut Ujong Blang, pada Sabtu 5 Oktober 2024, Calon Bupati Aceh Besar, Tgk H Musannif mengingatkan jamaah mewaspadai rasa malas dalam membaca Al-Qur’an.
Ia mengutip pendapat ulama, “Jika rasa malas ini terus berlanjut, jangan-jangan Allah sedang tidak ingin berkomunikasi dengan kita.”
Tgk Musannif menekankan pentingnya mengamalkan pilar-pilar kearifan lokal yang diwariskan oleh nenek moyang masyarakat Aceh Besar. Pilar-pilar ini diyakini dapat mewujudkan generasi yang cerdas, berbudaya, dan bermartabat.
Ia menjelaskan bahwa nilai-nilai tauhid, fikih, dan tasawuf merupakan warisan penting yang harus diajarkan melalui pendidikan formal dan informal.
Dalam tausiah tersebut, Tgk Musannif juga menggarisbawahi sifat dermawan masyarakat Aceh, yang tercermin dalam budaya “meuripe” atau pengumpulan donasi. Budaya ini mencerminkan solidaritas sosial yang terus dijaga oleh masyarakat.
“Gotong royong, atau ‘meuseuraya’, hadir dalam berbagai aktivitas sosial dan ekonomi, memperkuat persatuan di tengah masyarakat,” ujar Tgk Musannif.
Musannif menambahkan bahwa rasa malu adalah bagian penting dari iman, menjaga kehormatan diri dan keluarga.
Ia mengajak seluruh masyarakat untuk terus mempertahankan warisan leluhur demi mewujudkan generasi yang cerdas dan bermartabat.
Setelah tausiah, jamaah menikmati bubur dan kopi pagi sambil berdiskusi bersama Tgk Musannif, yang juga Ketua Yayasan Dayah Darul Ihsan Abu Krueng Kalee.
“Ngopi setelah jama’ah subuh ini adalah tradisi yang kuat. Semakin berkah, insya Allah,” katanya.
Acara diakhiri dengan foto bersama para tokoh dan masyarakat setempat, menandai kebersamaan yang erat dalam menjaga nilai-nilai kearifan lokal.