PERISTIWA

Banjir Aceh Singkil: Akses Jalan Lumpuh, Jembatan Ambruk, Puluhan Desa Terisolasi

×

Banjir Aceh Singkil: Akses Jalan Lumpuh, Jembatan Ambruk, Puluhan Desa Terisolasi

Sebarkan artikel ini
Kondisi banjir di Aceh Singkil, Rabu 26 November 2025. Foto: Dok. MB

MITRABERITA.NET | Banjir dan longsor kembali melanda Aceh Singkil dengan dampak lebih luas pada Rabu 26 November 2025. Lebih dari 24 ribu jiwa terdampak, puluhan desa terendam, dan sejumlah akses vital lumpuh total.

Laporan terbaru Pusdalops BPBD Aceh Singkil pada pukul 11.30 WIB yang dikutip media ini, mencatat 24.133 jiwa atau 6.463 KK terdampak di delapan kecamatan.

Banjir meluas di Kecamatan Gunung Meriah, Singkil Utara, Kuta Baharu, Singkil, Simpang Kanan, Suro, Singkohor, hingga Danau Paris. Sementara itu, longsor dilaporkan terjadi di Simpang Kanan, Danau Paris, dan Suro.

Petugas Pusdalops BPBD, Rosiana Kusuma Wardani, menjelaskan bahwa meluapnya Sungai Lae Cinendang dan Lae Soraya menjadi penyebab utama banjir.

“Intensitas hujan yang tinggi membuat dua sungai besar meluap dan membanjiri pemukiman warga,” ujarnya.

Hingga siang ini, beberapa jalur antar-desa dan penghubung kecamatan masih terendam air. Akses utama di Kecamatan Singkil dan sejumlah area lain bahkan tidak dapat dilintasi.

BPBD melaporkan, akses Gunung Meriah – Singkohor di Desa Cingkam terendam, jalan Kampung Baru–Ketapang Indah, Butar–jembatan Tinanggam, dan beberapa jalan utama lainnya ikut terendam.

Selanjutnya, jalan mitigasi bencana di Pea Bumbung terputus dengan genangan hingga 80 cm, jalur nasional di Desa Bulusema Silatong, Sianjo-anjo, dan Ketapang Indah ikut terendam.

Terjadi longsor di jalur Singkil–Tapanuli Tengah, tepatnya di Desa Situbuh-tubuh dan Lae Balno, dan Jembatan di Desa Suka Makmur ambruk akibat derasnya arus banjir.

Kecamatan Singkil menjadi wilayah dengan jumlah warga terdampak terbesar, dengan 16 desa tergenang setinggi 50–80 cm. Sejumlah fasilitas umum seperti masjid, poskesdes, sekolah (TK hingga SMA), TPA, dan pesantren ikut terendam.

Beberapa warga sempat mengungsi akibat ketinggian air yang meningkat cepat. Sebanyak 11 KK di Desa Kampung Baru sempat dievakuasi sebelum kembali ke rumah, sementara 10 KK di Takal Pasir dan 50 KK di Cibubukan masih bertahan di rumah kerabat.

BPBD Aceh Singkil telah mengerahkan Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk melakukan evakuasi, distribusi bantuan, serta pemantauan lapangan. Perahu polytelen dikerahkan untuk membantu mobilitas di wilayah Kuta Simboling dan Suka Makmur.

Dengan intensitas hujan yang masih tinggi dan debit sungai belum stabil, BPBD mengingatkan potensi kenaikan air masih sangat mungkin terjadi.

Penulis: Hafizh | Editor: Redaksi

Media Online