MITRABERITA.NET | Hafidzah muda asal Kabupaten Aceh Besar, Farrasa Zayyan, tampil memukau dalam cabang Tafizd 5 Juz Putri pada ajang Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-37 Tingkat Provinsi Aceh yang digelar di Masjid Istiqamah, Meureudu, Kabupaten Pidie Jaya, Rabu 5 November 2025.
Farrasa, yang merupakan alumni Madrasah Ummul Qur’an (MUQ) Pagar Air Aceh Besar, menunjukkan kemampuan luar biasa dalam hafalan dan penguasaan ayat-ayat suci Al-Qur’an. Dengan suara tenang dan penuh keyakinan, ia menyelesaikan seluruh soal tahfiz yang diberikan dewan hakim dengan lancar dan nyaris tanpa kesalahan.
“Alhamdulillah, Farrasa tampil sangat baik. Dari amatan saya, hampir tidak ada kesalahan dalam menjawab paket soal yang diberikan dewan juri,” ujar Ustaz Munandar, S.Pd, M.Pd, pelatih cabang tahfiz putra Kafilah Aceh Besar, yang turut menyaksikan langsung penampilan Farrasa.
Menurut Ustaz Munandar, selain penguasaan hafalan, penampilan Farrasa juga mencerminkan adab, ketenangan, dan penghayatan tinggi terhadap Al-Qur’an. “Dari sisi lagu dan sikap, Farrasa menunjukkan kualitas yang matang. Itu tentu akan menjadi nilai tambah di mata dewan juri,” tambahnya.
Farrasa yang kini juga tercatat sebagai mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala Banda Aceh, berhasil membawa semangat baru bagi kafilah Aceh Besar yang terus menunjukkan performa konsisten pada berbagai cabang lomba MTQ tahun ini.
Sementara itu, Asisten I Setdakab Aceh Besar sekaligus Ketua Kafilah MTQ Aceh Besar, menyampaikan apresiasi atas perjuangan dan dedikasi seluruh peserta, termasuk Farrasa.
“Kami sangat bangga dengan Farrasa dan seluruh kafilah Aceh Besar yang telah berjuang maksimal. Tadi kita lihat sendiri penampilannya luar biasa. Semoga hasil terbaik diberikan oleh Allah SWT dan menjadi kebanggaan masyarakat Aceh Besar,” ujarnya.
Farrasa merupakan putri dari pasangan Samsul Bahri dan Novita Yanti, yang dikenal mendukung penuh perjalanan sang anak dalam menghafal Al-Qur’an sejak usia dini.
Hingga hari kelima pelaksanaan MTQ ke-37 Aceh ini, sejumlah cabang lomba telah menyelesaikan babak penyisihan, sementara beberapa peserta mulai melaju ke babak final.
Momen ini diharapkan menjadi wadah lahirnya generasi Qur’ani terbaik Aceh, yang tidak hanya berprestasi dalam musabaqah, tetapi juga membawa nilai-nilai Al-Qur’an dalam kehidupan sosial dan pembangunan daerah.
“MTQ bukan sekadar ajang lomba, tapi juga ajang pembinaan karakter dan cinta terhadap Al-Qur’an. Farrasa telah memberi contoh indah tentang semangat dan ketekunan generasi muda Aceh,” tutup Ustaz Munzirin, salah satu pembina kafilah Aceh Besar.
Editor: Redaksi












