MITRABERITA.NET | Demi menjaga keselamatan masyarakat dari risiko pangan yang tidak layak konsumsi, Dinas Kesehatan (Dinkes) Aceh Besar menggelar Bimbingan Teknis Kader Keamanan Pangan.
Kegiatan yang berlangsung di Orion Hall, Gampong Garot, Darul Imarah, pada Kamis 21 Agustus 2025 itu dibuka oleh Rita Mutia, SKM, MKM, Koordinator Farmasi Makanan dan Minuman Dinkes Aceh Besar.
Ia hadir mewakili Kepala Dinas Kesehatan Aceh Besar, Nely Ulfiati, SKM, MPH, yang menegaskan bahwa keamanan pangan merupakan isu krusial yang berkaitan langsung dengan kesehatan masyarakat.
“Melalui kegiatan ini, Dinas Kesehatan ingin memberikan pengetahuan tentang pentingnya menjaga kualitas pangan. Diharapkan kader mampu mengedukasi masyarakat di lingkungannya agar terhindar dari makanan yang berbahaya bagi kesehatan,” ujar Rita.
Rita menambahkan, keamanan pangan berarti memastikan makanan yang dikonsumsi bebas dari zat berbahaya serta memenuhi standar kualitas.
Salah satu langkah strategis yang sedang dijalankan adalah Program Keamanan Pangan Desa, yang bertujuan meningkatkan kemandirian masyarakat desa dalam menjamin kebutuhan pangan yang sehat dan aman.
Sebanyak 75 peserta dari 13 kecamatan di Aceh Besar mengikuti kegiatan ini. Panitia juga menghadirkan narasumber dari berbagai lembaga, yakni Rita Mutia, dan Rahmawati dari Dinas Kesehatan Aceh Besar, serta Endang Yuliawati, dari BPOM Aceh.
Dalam bimbingan teknis tersebut, peserta dibekali edukasi tentang cara memilih, memperlakukan, dan mengolah bahan pangan agar tetap aman dan berkualitas.
Para narasumber menekankan pentingnya penerapan langkah-langkah sederhana, seperti penyimpanan bahan makanan yang tepat, pengolahan higienis, hingga menghindari bahan tambahan berbahaya.
“Melalui pemilihan dan pengolahan pangan yang benar, kita bisa mencegah masuknya zat berbahaya ke dalam tubuh dan menjaga kesehatan masyarakat,” terang salah satu pemateri.
Dengan adanya bimbingan teknis ini, Dinkes Aceh Besar berharap kader yang dilatih dapat menjadi agen edukasi di lingkungan masing-masing. Kehadiran mereka diharapkan mampu meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pangan sehat, sehingga risiko penyakit akibat makanan berbahaya dapat ditekan.
Editor: Redaksi
