MITRABERITA.NET | Dunia sains Israel dilanda duka dan kekhawatiran setelah rudal Iran menghantam langsung Weizmann Institute of Science, pusat riset multidisiplin paling bergengsi Israel.
Serangan akhir pekan lalu tersebut menyebabkan kerusakan total pada gedung utama lembaga yang sejak 1934 menjadi simbol kejayaan ilmu pengetahuan Israel.
Disadur dari CNBCIndonesia.com, Weizmann Institute, yang didirikan presiden pertama Israel dan ilmuwan kenamaan Chaim Weizmann, dikenal luas sebagai pusat penelitian unggulan di bidang ilmu alam dan sains.
Namun, dalam hitungan detik, laboratorium raksasa yang menampung lebih dari 45 unit riset itu runtuh menjadi puing-puing. Hasil kerja para ilmuwan selama puluhan tahun hilang tanpa sisa.
Iran diyakini sengaja menyasar institusi ini sebagai balasan atas pembunuhan sejumlah ilmuwan nuklir Iran oleh Israel dalam beberapa tahun terakhir.
Serangan ini dianggap sebagai bentuk perlawanan terhadap upaya sistematis Israel yang mencoba menghambat kemajuan nuklir Teheran.
Salah satu laboratorium yang hancur adalah milik Profesor Elad Tzahor, ahli biologi yang telah bekerja selama 22 tahun di Weizmann.
Penelitiannya di bidang biologi jantung kini lenyap, bersama ribuan sampel DNA, RNA, dan jaringan jantung manusia serta hewan.
“Ini adalah medan perang. Semua yang ada di lembaga kami yang indah itu tertutup kaca dan potongan logam,” ungkap Tzahor kepada Times of Israel.
Kerugian ditaksir mencapai lebih dari US$100 juta atau sekitar Rp1,6 triliun. Itu termasuk biaya pembangunan kembali fasilitas laboratorium dan pengadaan ulang berbagai instrumen berteknologi tinggi yang sangat penting dalam riset ilmiah.
Kehancuran ini berdampak luas, tidak hanya bagi para peneliti utama, tetapi juga terhadap layanan pendukung Weizmann yang biasanya digunakan bersama oleh banyak laboratorium. Peralatan canggih yang selama ini menjadi tulang punggung berbagai proyek riset kini musnah.
“Weizmann dirancang agar setiap laboratorium bisa mengakses mesin mahal dan teknologi mutakhir secara kolektif. Kehancuran ini mengguncang seluruh jaringan penelitian kami,” kata Dr. Tslil Ast.
Para ilmuwan yang berada di luar negeri pun turut merasakan dampaknya. Rudal Iran telah menghancurkan semua yang telah mereka bangun selama ini.
Jacob Hanna, pakar biologi yang sedang bertugas di luar Israel, mengungkapkan bahwa para mahasiswa di institusinya kini tengah berupaya menyelamatkan ratusan sampel biologis dan jaringan manusia dari sisa-sisa reruntuhan.
Tak hanya sebagai pusat sains sipil, Weizmann dilaporkan juga dikenal memiliki koneksi yang sangat erat dengan industri pertahanan Israel yang selama ini dianggap sebagai salah satu paling berpengaruh di dunia.
Kolaborasinya dengan perusahaan teknologi militer Elbit Systems dan kegiatan riset mahasiswa dalam bidang pertahanan menegaskan pentingnya peran lembaga ini dalam pengembangan teknologi strategis Israel.
Kini, kehancuran total Weizmann Institute tak hanya menjadi pukulan telak bagi dunia akademik Israel, tetapi juga simbol kerentanan teknologi dan pertahanan zionis dalam menghadapi respons keras dari Iran.
Editor: Tim Redaksi