MITRABERITA.NET | Dengan usia kemerdekaan Indonesia yang telah menginjak 80 tahun, kenyataan pahit masih harus dihadapi oleh ratusan ribu warga yang belum menikmati aliran listrik, salah satu kebutuhan dasar warga negara saat ini.
Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat masih ada sekitar 780.000 rumah tangga yang belum tersambung dengan jaringan listrik nasional.
“Masih ada sekitar 780 ribu saudara kita, rumah tangga, yang belum mendapatkan akses listrik,” kata Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jisman Hutajulu.
Hal itu disampaikan Jisman dalam acara Diseminasi RUKN dan RUPTL 2025–2045 yang digelar di Kantor Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, Jakarta, Senin 2 Juni 2026.
Kondisi ini tidak hanya mencerminkan kesenjangan infrastruktur, tetapi juga menegaskan tantangan besar pemerintah dalam pemerataan akses energi di Tanah Air.
Untuk menuntaskan masalah ini, kata dia, dibutuhkan anggaran hingga Rp50 triliun. Besaran anggaran itu berdasarkan perhitungan awal Kementerian ESDM.
“Kami sudah menyiapkan roadmap-nya sekitar Rp50 triliun, dan ada 5.700 desa yang belum dilayani PLN. Jadi kita mendorong desa tersebut dilayani oleh PLN, supaya lebih sustain,” jelas Jisman, seperti dilansir Tirto.id.
Ia menegaskan bahwa kehadiran PLN sangat penting, tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan dasar, juga untuk memastikan keberlangsungan layanan kelistrikan di desa-desa yang sebelumnya hanya mengandalkan program sementara dari kementerian atau inisiatif lokal.
“Jadi kami berharap nanti listrik desa ini harus dilayani PLN, dan ada hal lagi yang menguntungkan bahwa harus dilayani oleh PLN, bahwa masyarakat tersebut harus mendapatkan subsidi,” harapnya.
Menurut Jisman, mayoritas rumah tangga tanpa listrik berada di wilayah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T), yang secara otomatis masuk dalam kategori penerima subsidi. Namun, selama mereka belum tersambung ke jaringan listrik, hak atas subsidi pun tidak bisa diberikan.
“Masyarakat tersebut harus mendapatkan subsidi. Kalau yang sekarang ini belum dilistriki, ada di Daerah 3T yang berhak atas subsidi. Kalau tidak ada listrik, maka tidak ada subsidi,” kata Jisman.
Editor: Redaksi