MITRABERITA.NET | Gubernur Aceh H. Muzakir Manaf (Mualem) meminta dukungan penuh pemerintah pusat untuk mempercepat penanganan banjir dan longsor yang melumpuhkan sejumlah wilayah di Aceh.
Permintaan itu disampaikan saat menerima Menteri Pertahanan RI Jenderal TNI (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin, yang tiba di Aceh bersama Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto dan Kepala Badan Logistik Pertahanan Kemenhan Marsdya TNI Jusuf Jauhari, di Posko Penanggulangan Bencana Aceh, Lanud Sultan Iskandar Muda, pada Sabtu 29 November 2025.
Dalam pertemuan itu, Gubernur Mualem memaparkan langsung situasi lapangan yang semakin kritis. Ia menegaskan bahwa banyak daerah masih terisolasi total, terutama di Gayo Lues, Aceh Tenggara, Aceh Timur, dan beberapa titik di Aceh Utara.
“Kami kewalahan dari sisi transportasi. Banyak daerah banjir dan longsor. Di Aceh Tenggara dan Gayo Lues banyak titik putus. Di Aceh Utara, terutama Sawang, ada kampung yang belum bisa kita sapa. Aceh Timur di perbatasan Gayo Lues warga mulai kelaparan, BBM tidak tersedia, dan jalan lintas nasional terputus,” ujar Mualem.
Ia berharap kehadiran Menhan dan Panglima TNI dapat mempercepat mobilisasi udara serta memperkuat pengiriman logistik untuk membuka kembali akses ke wilayah yang hingga kini belum dapat dijangkau.
Pangdam Iskandar Muda, Mayjen TNI Joko Hadi Susilo, melaporkan bahwa TNI dan Polda Aceh telah mengerahkan ribuan personel untuk operasi penyelamatan dan distribusi bantuan.
“Aceh Timur dan Aceh Tengah masih terisolasi. Kami sedang membangun jembatan gantung untuk memastikan distribusi logistik dapat masuk,” ungkap Pangdam.
Ia juga merinci pembagian jalur distribusi bantuan melalui darat, udara, dan laut untuk mempercepat penanganan di titik-titik kritis.
Menhan Sjafrie Sjamsoeddin menegaskan bahwa pemerintah pusat akan mengambil langkah cepat dengan mengerahkan mobilisasi nasional untuk memperkuat operasi udara dan memprioritaskan evakuasi korban.
“Langkah pertama adalah memperkuat mobilitas udara. Semua logistik kita konsentrasikan. Listrik harus segera hidup dalam waktu singkat. Kita akan tambah kekuatan helikopter. Evakuasi darat dan udara harus dipercepat,” tegas Sjafrie.
Ia juga memerintahkan percepatan pemulihan layanan kesehatan dengan menyiagakan seluruh rumah sakit di Aceh serta mengirim tenaga medis tambahan dari Jakarta.
Menhan turut mengusulkan pemasangan internet Starlink untuk mengembalikan komunikasi di wilayah terisolasi agar komando penanganan bencana dapat berjalan efektif.
Dalam pertemuan tersebut, Menhan menanyakan kesiapan Pemerintah Aceh dan kemungkinan status bencana dinaikkan menjadi darurat nasional, mengingat cakupan kerusakan yang melanda tiga provinsi.
Gubernur Mualem menyatakan bahwa Aceh telah menetapkan status darurat provinsi, namun melihat skala bencana yang meluas, opsi peningkatan status perlu dipertimbangkan.
“Melihat kondisi di tiga provinsi dan skala bencana ini, mungkin bisa menjadi darurat nasional,” ujarnya.
Menhan memastikan akan segera melaporkan hasil evaluasi lapangan kepada Presiden RI untuk keputusan lebih lanjut.
“Saya akan sampaikan kepada Presiden. Sementara itu, semua elemen harus memperkuat pemantauan dan respons,” kata Sjafrie.
Editor: Redaksi













