GLOBAL

Warga Sipil dan Anak-anak Tewas Diserang Rudal India, Pakistan Balas Jatuhkan Lima Jet Tempur

×

Warga Sipil dan Anak-anak Tewas Diserang Rudal India, Pakistan Balas Jatuhkan Lima Jet Tempur

Sebarkan artikel ini
Warga Sipil dan Anak-anak Tewas Diserang Rudal India, Pakistan Balas Jatuhkan Lima Jet Tempur. Foto: Ilustrasi

India menyerang Pakistan dengan rudal, mengakibatkan puluhan orang meninggal. Tak tinggal diam negaranya diserang, Pakistan langsung membalas dengan menembak jatuh sejumlah pesawat tempur India.

MITRABERITA.NET | Dunia kembali menahan napas saat dua kekuatan nuklir Asia Selatan, India dan Pakistan, terseret dalam eskalasi militer paling mematikan dalam beberapa tahun terakhir.

Serangan rudal yang diluncurkan oleh India ke enam kota di wilayah Pakistan menewaskan sedikitnya 26 warga sipil, termasuk dua anak perempuan berumur tiga tahun, memicu amarah dan pembalasan langsung dari Islamabad.

“Hingga saat ini, sedikitnya 26 warga sipil tidak bersalah telah menjadi martir dalam serangan tersebut,” kata juru bicara militer Pakistan, Ahmed Sharif Chaudhry, dalam pernyataan resmi yang dikutip oleh AFP, Rabu 7 Mei 2025.

Rentetan rudal dari New Delhi menghantam kota-kota seperti Bahawalpur, Muridke, Bagh, Muzaffarabad, dan Kotli, menyebabkan kehancuran luas dan ketakutan ditengah penduduk sipil tak bersalah di Pakistan.

Dari 26 korban jiwa, 13 orang tewas di Ahmedpur Timur, termasuk wanita dan anak-anak. Sebanyak 46 orang terluka, dan jumlah ini diyakini masih akan bertambah.

Sebagai respons langsung, Angkatan Udara Pakistan mengambil tindakan tegas dengan menembak jatuh lima jet tempur India yang dilaporkan mencoba melancarkan serangan lanjutan dari wilayah udara India.

“Angkatan Udara Pakistan telah menembak jatuh sedikitnya lima jet tempur India sebagai respons atas agresi lintas perbatasan oleh India baru-baru ini,” ujar Menteri Pertahanan Pakistan, Khawaja Asif, kepada Geo TV dalam wawancara yang disiarkan Rabu pagi.

Jet jet tempur yang ditembak jatuh, menurut sumber keamanan Pakistan, terdiri dari tiga Rafale, satu MiG-29, dan satu SU-30 –representasi kekuatan udara utama milik India.

Letnan Jenderal Chaudhry juga melaporkan adanya kerusakan signifikan yang ditimbulkan pasukan Pakistan terhadap target-target militer India.

Belum ada pernyataan resmi dari pemerintah India mengenai klaim ini, namun ketegangan antara dua negara bersenjata nuklir ini mengancam stabilitas kawasan.

“Kami tidak akan tinggal diam saat warga sipil kami dibantai. Ini bukan hanya soal balas dendam, ini soal mempertahankan kedaulatan,” ujar seorang pejabat pertahanan Pakistan yang enggan disebutkan namanya.

Situasi ini memunculkan kekhawatiran internasional, terutama setelah pembantaian terhadap 26 wisatawan di wilayah sengketa Kashmir beberapa waktu lalu, yang menjadi pemicu awal meledaknya konflik terbuka ini.

Dengan dua negara yang berseteru dan kekuatan militer berskala besar yang kini dikerahkan dua negara membuat dunia menatap dengan penuh cemas.

Apakah ini awal dari perang terbuka yang lebih luas? Atau masih ada ruang diplomasi sebelum semuanya terlambat?

Editor: Tim Redaksi

Media Online