PERISTIWA

Warga Keluhkan Bau Menyengat, Pendamping Masyarakat Kritik Hasil Uji DLH Aceh Timur

×

Warga Keluhkan Bau Menyengat, Pendamping Masyarakat Kritik Hasil Uji DLH Aceh Timur

Sebarkan artikel ini
Nuraqi. Foto: Dok. MB

MITRABERITA.NET | Pendamping masyarakat Gampong Panton Rayeuk T, Nuraqi, mengkritik pernyataan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Aceh Timur, Musliadi SH, yang sebelumnya menyatakan tidak menemukan gas hidrogen sulfida (H₂S) di sekitar lokasi kegiatan perawatan fasilitas produksi PT Medco.

Menurut Nuraqi, pernyataan tersebut terkesan prematur dan tidak sensitif terhadap keluhan warga, khususnya anak-anak dan perempuan, yang mengalami pusing, mual, dan muntah-muntah akibat dugaan paparan H₂S.

Pemeriksaan kualitas udara itu dilakukan menggunakan gas detector oleh tim DLH. Namun, Nuraqi menilai pernyataan publik tersebut disampaikan tanpa proses kajian dan analisis memadai.

“Pertanyaannya, apakah staf DLH yang melakukan pengukuran kualitas udara memiliki kualifikasi dan kompetensi? Apakah titik lokasi dan waktu pengecekan sudah sesuai dengan saat dan tempat bau tercium oleh masyarakat?” ujar Nuraqi, Jumat 15 Agustus 2025.

Ia menegaskan, jika pengecekan dilakukan di lokasi yang tidak terdampak bau, atau tidak pada waktu bau tersebut muncul, maka hasilnya tidak dapat dijadikan kesimpulan apalagi diumumkan ke publik.

Nuraqi mendesak Musliadi SH untuk menjelaskan secara detail metodologi pengambilan sampel udara, meliputi titik lokasi, waktu, serta durasi pengecekan yang dilakukan oleh staf DLH Aceh Timur.

Menurutnya, faktor-faktor seperti arah dan kecepatan angin, kondisi cuaca, serta topografi wilayah Panton Rayeuk T sangat memengaruhi keberadaan bau yang dilaporkan warga.

“Sumber bau bersifat temporer. Perlu dipastikan petugas yang diturunkan memiliki sertifikasi uji kualitas udara. Kepala DLH juga sebaiknya fokus pada tugas pokok dan fungsi, bukan memberikan penjelasan medis terhadap korban,” tegasnya.

Sebelumnya, DLH Aceh Timur menyatakan tidak menemukan indikasi keberadaan gas H₂S di sekitar fasilitas PT Medco. Namun, pernyataan tersebut menuai sorotan karena warga mengaku tetap merasakan bau menyengat yang memicu gejala kesehatan.

Penulis: Samsul Bahri | Editor: Redaksi

Media Online