MitraBerita | Pernyataan Pj Gubernur Aceh, Bustami Hamzah, dalam acara program Serambi Spotlight mengenai kebutuhan akan pemimpin yang mampu membangun dengan mengutamakan kepentingan masyarakat, bukan kelompok atau diri sendiri, mendapat tanggapan tajam dari Usman Lamreung, seorang Pengamat Politik dan Kebijakan Publik Aceh.
Dalam pernyataannya, Jumat 19 Juli 2024, Usman Lamreung menyampaikan kekhawatiran akan realisasi dari retorika yang disampaikan Pj Gubernur. “Pernyataan beliau memang luar biasa dan sangat idealis, namun pertanyaannya, apakah kebijakan yang diimplementasikan selama masa kepemimpinannya sebagai Pj Gubernur sudah sesuai dengan visi tersebut?” tegas Usman.
Menurut Usman, sebagai seorang yang masih aktif dalam sistem birokrasi, Pj Gubernur seharusnya menunjukkan integritas dan profesionalisme yang konsisten. “Sebagai pemimpin sementara, harusnya beliau menjadi contoh bagi semua jajaran birokrasi pemerintahan Aceh,” imbuhnya.
Usman juga menyoroti pentingnya transparansi dalam menjalankan kebijakan publik. “Pj Gubernur harus menunjukkan bahwa tindakan yang dilakukan saat ini benar-benar untuk kepentingan seluruh rakyat Aceh, bukan untuk kepentingan pribadi atau kelompok tertentu,” kata Usman dengan tegas.
Pernyataan normatif Bustami Hamzah yang terkesan ingin terlihat sebagai negarawan, menurut Usman, harus dibarengi dengan tindakan nyata yang bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Aceh secara keseluruhan.
“Beliau hari ini sebagai ASN dan juga sebagai Pj Gubernur Aceh yang kabar publik ada berminat sebagai calon gubernur, apakah kata profesionalisme tersebut seakan akan mengkampanyekan dirinya sebagai orang yang profesional? Jika iya apakah sudah ia tunjukkan ketikan selama ini ia menjadi ASN dan kini Pj Gubernur Aceh?,” tanya Doktor Ilmu Politik tersebut.
Sebelumnya, Pj Gubernur Aceh Bustami Hamzah menyampaikan Aceh membutuhkan pemimpin hebat dalam membangun, bukan pemimpin yang mengedepankan kepentingan diri dan kelompoknya saja.
Bustami Hamzah menyampaikan hal ini dalam program Serambi Spotlight, yang dipandu News Manajer Serambi Indonesia, Bukhari M Ali di Studio Serambinews.com, Kamis 18 Juli 2024 kemarin.
“Orang-orang yang berpikir untuk Aceh ke depan, punya profesionalisme, tidak banyak diselingi kepentingan,” ucap Bustami.
Dia juga mengingatkan bagaimana kejayaan Aceh di masa lalu, menjadi wilayah disegani, punya kekuatan secara politik dan ekonomi di mata dunia. Hal ini menurutnya kenapa tidak mungkin diulang di masa modern seperti sekarang.
Dikatakannya, dalam membangun Aceh setidaknya ada empat kunci yang dipegang teguh pria yang akrab disapa bang Bus itu. Kuncinya adalah niat keikhlasan, kekeluargaan, kesabaran dan kesungguhan.
Bila empat hal ini sudah diaktualisasikan, tantangan-tantangan yang sulit akan lebih mudah dilalui dalam membangun Aceh ke depan.
“Proses itu butuh kesabaran, oh kita misal dibully, dikritik itu adalah sebuah proses. Bagi saya diam dan menghindari pada waktu-waktu tertentu ada baiknya, biarkan waktu yang menjawab,” ungkapnya.