DAERAHTNI/POLRI

TNI Bentuk Batalyon Teritorial Pembangunan di Aceh Tenggara

×

TNI Bentuk Batalyon Teritorial Pembangunan di Aceh Tenggara

Sebarkan artikel ini
Sosialisasi pembentukan batalyon teritorial pembangunan wilayah Kodim 0108/ Agara. Foto: Dok. Kodam IM

MITRABERITA.NET | Kodam Iskandar Muda terus memperkuat peran teritorial TNI Angkatan Darat melalui pembentukan Batalyon Teritorial Pembangunan (Yonif TP) di sejumlah daerah. Salah satunya direncanakan di Kabupaten Aceh Tenggara, yang ditandai dengan kegiatan sosialisasi resmi di Makodim 0108/Aceh Tenggara, pada Selasa 11 November 2025.

Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Kepala Kelompok Staf Ahli (Kapoksahli) Pangdam Iskandar Muda Brigjen TNI Bambang Sulistyo Hery, dan dihadiri oleh unsur Forkopimda, tokoh masyarakat, perwakilan instansi pemerintah, serta aparat TNI–Polri.

Dalam kunjungan kerja hari keduanya di wilayah “Bumi Sepakat Segenep”, Brigjen Bambang menegaskan bahwa pembentukan Yonif Teritorial Pembangunan (YTP) merupakan langkah strategis dalam mendukung agenda pembangunan nasional sekaligus memperkuat ketahanan wilayah, terutama di daerah yang memiliki potensi sumber daya besar namun masih menghadapi tantangan pembangunan.

Dalam sambutannya, Kepala Staf Kodim 0108/Aceh Tenggara Mayor Inf Ronny Mahendra menyampaikan apresiasi atas kunjungan Kapoksahli Pangdam IM.

Ia menegaskan bahwa pihaknya siap mendukung penuh rencana pembentukan YTP sebagai bagian dari sinergi antara TNI, pemerintah daerah, dan masyarakat untuk mempercepat pembangunan serta meningkatkan kesejahteraan rakyat.

“Pembentukan satuan ini memiliki arti strategis bagi pembangunan daerah. Melalui YTP, peran TNI AD tidak hanya menjaga pertahanan, tetapi juga hadir secara aktif dalam mendukung pembangunan nasional di wilayah pedesaan,” ujar Mayor Ronny.

Bupati Aceh Tenggara: TNI Mitra Strategis dalam Pembangunan

Dukungan penuh juga disampaikan oleh Bupati Aceh Tenggara, Salim Fakhry, yang hadir dalam kegiatan tersebut. Menurutnya, kehadiran YTP akan memberikan dampak positif bagi masyarakat, terutama di wilayah-wilayah terpencil dan sekitar kawasan hutan.

Bupati menjelaskan bahwa sekitar 80 persen wilayah Aceh Tenggara merupakan kawasan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) dan hutan lindung, dengan 16 kecamatan dan 385 desa.

Meski kaya akan sumber daya alam, masyarakat di sekitar kawasan tersebut masih menghadapi keterbatasan infrastruktur, akses ekonomi, dan pelayanan dasar.

“Inisiatif pembentukan YTP ini sangat relevan dengan kebutuhan masyarakat kami. Kami menyambut baik dan siap mendukung penuh langkah TNI dalam memberdayakan masyarakat, memperkuat ketahanan wilayah, dan menjaga kelestarian lingkungan,” ungkap Bupati Salim Fakhry.

Ia berharap kehadiran YTP dapat menjadi mitra strategis pemerintah daerah dalam membangun infrastruktur desa, mengembangkan pertanian terpadu, serta memperluas akses ekonomi bagi masyarakat pedalaman.

Sementara itu, Brigjen TNI Bambang Sulistyo Hery dalam pemaparannya menjelaskan bahwa program pembentukan YTP merupakan bagian dari implementasi “Asta Cita” — delapan program prioritas Presiden Republik Indonesia, yang menitikberatkan pada pemerataan pembangunan, peningkatan kualitas hidup masyarakat, serta penguatan pertahanan negara.

Dalam konteks pembangunan nasional di Provinsi Aceh, Brigjen Bambang memaparkan bahwa perekonomian Aceh tumbuh 4,82% pada triwulan II tahun 2025, sedikit di bawah rata-rata pertumbuhan wilayah Sumatera yang mencapai 4,96%.

Namun, Aceh masih menjadi provinsi dengan tingkat kemiskinan tertinggi di Sumatera, sehingga dibutuhkan langkah nyata untuk mempercepat pembangunan berkeadilan.

“TNI tidak hanya berperan menjaga kedaulatan, tetapi juga menjadi bagian dari solusi bangsa dalam membangun kesejahteraan rakyat. Melalui YTP, kami ingin memastikan pembangunan bisa menyentuh masyarakat hingga ke pelosok,” tegas Brigjen Bambang.

Editor: Redaksi

Media Online